Aceh Besar, Oerban.com – Melalui Bapeltan Jambi sebagai salah satu UPT Pelatihan di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian dilaksanakanlah kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Alternatif Kawasan Rawan dan Rentan Narkotika dan Prekursor Narkotika (Komoditas Cabai) bagi Petugas Penyuluh Pertanian dan Kehutanan di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Aceh Besar dari tanggal 28 Februari sampai dengan 2 Maret 2023.
Dengan total jumlah peserta 30 orang yang berasal dari perwakilan penyuluh dari setiap Kecamatan, pelatihan dilaksanakan di BPP Suka Makmur, Aceh Besar yang ikut dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar (Jakfar), Subkoordinator Penyelenggaraan Pelatihan Bapeltan Jambi (Hidayat), Kabid Penyuluhan, Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar (Rita Aulia), Koordinator BPP Suka Makmur (Nopridawati), Fasilitator eksternal (petani cabai) serta unsur panitia.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar, Jakfar mengatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat bagi pemerintah Kabupaten. “Setiap peserta pelatihan agar meneruskan ilmu yang didapatkan untuk mendampingi petani, karena pelatihan sangat penting bagi pengembangan cabai di Aceh Besar. Budidaya tanaman cabai juga dapat sebagai sarana untuk mengoptimalkan dalam mengatasi inflasi di daerah,” ujar Kepala Dinas.
Sementara itu, Subkoordinator Penyelenggaraan Pelatihan Bapeltan Jambi, Hidayat menyampaikan harapan dalam kegiatan ini.
“Pelatihan ini diharapkan dapat mensosialisasikan bahaya narkotika dan prekursor narkotika kepada penyuluh pertanian dan penyuluh selanjutnya dapat menyampaikan kepada masyarakat, khususnya petani di Aceh Besar. Pelatihan meningkatkan PKS penyuluh dalam melakukan penanaman, pemeliharaan, dan penanganan hama penyakit tanaman cabai. Selanjutnya penyuluh dapat menyampaikan kepada masyarakat/petani di WKPP tanaman cabai merupakan alternatif tanaman pengganti yang sangat prospek daripada tanaman narkotika. Dengan ini, diharapkan mampu sebagai kontribusi penyuluh dalam meningkatkan produktifitas pertanian di Kabupaten Aceh Besar,” harap beliau.
Hal tersebut sejalan dengan komitmen Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk mendukung pemberantasan penyalahgunaan narkoba.
”Narkoba sangat berbahaya karena merusak anak-anak bangsa. Kita tidak mau ada narkoba yang beredar dalam pembangunan pertanian. Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama dan diantisipasi,” kata Mentan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi juga mengatakan bahwa tonggak pembangunan pertanian kini ada ditangan generasi muda yang bebas narkotika.
Program/kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk mensosialisasikan informasi bahaya narkotika dan prekursor narkotika kepada ASN di Aceh Besar dan meningkatkan pengetahuan keterampilan dan sikap penyuluh dalam mendampingi petani untuk menanam komoditi pertanian (cabai) sebagai pengganti tanaman narkotika.
Penulis: Ferdinal
