Jambi, Oerban.com – Pembangunan pertanian dimulai dari desa dan kecamatan, untuk itu Kementerian Pertanian senantiasa bersinergi untuk mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Sinergi Kementerian Pertanian dengan Kementerian Dalam Negeri untuk menggerakkan ekonomi dimulai dari pembangunan pertanian di Kecamatan. Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian menyelenggarakan Pelatihan Pertanian bagi Camat seluruh Indonesia untuk Mendukung Ketersediaan Pangan.
Pelatihan dilaksanakan selama 2 hari dengan metode Blended Learning, memadukan sesi online berbasis Learning Management System (LMS) untuk sesi asyncronous, dan zoom meeting untuk sesi syncronous serta tatap muka (offline). Sesi offline dilaksanakan pada 28 Oktober 2021, dan sesi online pada 29 Oktober 2021.
Pelatihan pertanian bagi Camat seluruh Indonesia ini dihadiri secara langsung oleh 50 Camat dan totalnya sebanyak 7.230 Camat seluruh Indonesia. Balai Pelatihan Pertanian Jambi merupakan UPT pelatihan BPPSDMP mengawal kegiatan ini di 4 Provinsi yaitu, Aceh, Riau, Kepulauan Riau, dan Jambi. Dengan masing-masing peserta 40, 42,38, dan 40 camat dari masing-masing kecamatan di Provinsi tersebut.
Pelatihan Pertanian bagi camat dari provinsi Riau dilaksanakan di UPT Pelatihan Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Riau di kecamatan padang Markoyan pekanbaru. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan kapasitas serta peran Camat terhadap pertanian Indonesia, sehingga memiliki peran dan tanggung jawab dalam mensukseskan program pembangunan pertanian di Kecamatan secara masif.
Pelaksanaan sesi offline dibuka secara resmi oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Kamis (28/10/2021). Hadir dalam pembukaan Direktur Kementerian Dalam Negeri serta jajaran Eselon 1 dan 2 Kementerian Pertanian.
“Pemerintahan yang baik dimulai dengan camat yang baik,” ungkap SYL.
“Hadirkan pemerintahan yang baik dan kuat untuk bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat,” pesan penting Bapak Menteri kepada para Camat.
“Kekuatan negeri ini ada di kecamatan untuk mengkoordinasi desa-desa yang ada di bawahnya. Konsepsi program pemerintah terlebih dahulu dimatangkan oleh camat. Semua kebijakan unit desa baru bisa naik ke atas menjadi program kalau dimatangkan oleh camat. Karenanya pemerintahan yang baik dimulai dari peningkatan peran Camat yang baik,” kata Syahrul saat memberikan arahan pada pelatihan pertanian bagi camat seluruh Indonesia di Ciawi, Bogor.
Sebanyak 5 materi inti disampaikan kepada peserta selama pelatihan. Materi pertama Prospek Wirausaha Integrated Farming Berbasis Jagung di Lahan Kering disampaikan oleh Netti Tinaprilla dari Institut Pertanian Bogor.
Selanjutnya Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan Kementan menyampaikan materi Dukungan Program Pembangunan Pertanian Integrated Farming Berbasis Jagung di Lahan Kering Kecamatan.
Widyaiswara BBP Jambi, Yunisa Tri Suci, menyampaikan materi tentang Manajemen Kostratani. Dijelaskan 5 fungsi Kostratani yang harus diketahui, dipahami dan diaplikasikan oleh para Camat sebagai penanggung jawab program kostratani di tingkat kecamatan.
Dirjen Bina Administrasi Wilayah Kementerian Dalam Negeri, selanjutnya menyampaikan materi Peran dan Kedudukan Kecamatan sebagai Perangkat Daerah Kewilayahan dalam Mengkoordinasi Pendamping dan Penyuluh di Wilayah Kecamatan melalui Rumah Bersama.
Hari kedua, peserta memperoleh materi tentang Pemupukan Berimbang, Kredit Usaha Rakyat, dan Peran Camat dalam Pendampingan dan Pengawalan Pertanian yang disampaikan oleh Direktur Pembiayaan Kementan.
Darusmar, Camat Kuok Kabupaten Kampar Provinsi Riau mengatakan , “Saya sangat bangga menjadi peserta Pelatihan Pertanian bagi Camat se-Indonesia yang diadakan Kementerian Pertanian bersama Kementerian dalam negeri. Materi yang diajarkan sangat edukatif dan cukup baik.” Darusmar juga berharap agar pelatihan ini dilanjutkan dengan latihan/Simulasi penanaman jagung yang baik,
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan pelatihan Camat seluruh Indonesia bertujuan untuk memperkuat pemahaman camat dalam rangka fasilitasi, koordinasi dan pendampingan terhadap program pembangunan pertanian di kecamatan. Keterlibatan Camat pun dapat meningkatkan prospek Wirausaha Integrated Farming, salah satunya berbasis lahan kering.
“Pembangunan pertanian tidak dilakukan Jakarta, tidak di Ibukota Provinsi dan Kabupaten, tapi di kecamatan. Oleh karena, itu Kementerian Pertanian membangun Kostratani yang menggerakkan pertanian di Kecamatan. Alhamdulliah hari ini seluruh camat berkumpul pada pelatihan ini,” tegasnya.
Penulis: Pamuji