Aceh Utara, Oerban.com – Hama Penggerek Batang Padi merupakan hama utama pada tanaman padi. Selain hama tersebut terdapat pula ulat, dan hama Wereng Batang Coklat (WBC) yang mana kerugian hasil akibat serangan hama tersebut cukup besar yaitu dapat menurunkan kuantitas dan kualitas produk petani.
Hama-hama tersebut dapat menyerang sentra-sentra produksi, seperti halnya di wilayah sentra produksi pada wilayah Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara. Hal ini diketahui berdasarkan hasil monitoring yang telah dilakukan petugas POPT dan PPL.
Dalam menghadapi permasalahan tersebut Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan produksi dengan berbagai program terobosan, salah satunya dengan Gerakan Pengendalian (Gerdal) Organisme Penganggu Tumbuhan (OPT) dengan menggunakan agensia hayati ramah lingkungan.
POPT, PPL, dan petugas lapangan lainnya harus bersama-sama mendampingi petani agar petani bisa panen tanpa gangguan hama dan produksi pangan dapat tercapai. Respon cepat pemerintah menangani permasalahan hama dan penyakit tanaman selaras dengan pernyataan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Syahrul meminta seluruh jajaran Kementan dari pusat sampai daerah harus bahu membahu untuk turut serta aktif ke lapangan.
“Semua harus bergerak membantu petani mengamankan produksi padi dari ancaman serangan hama wereng ataupun hama lainnya yang mengancam produksi nasional,” kata Syahrul.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan petani dan penyuluh sebagai garda terdepan suksesnya pembangunan pertanian harus terus bekerja keras.
“Dan salah satu faktor produksi pertanian adalah pengendalian OPT. OPT bisa menghillangkan hasil antara 10-100% bahkan hingga tidak bisa panen atau gagal panen. Bila kita bisa mengendalikan OPT, artinya kitab isa menyelamatkan produktivitas antara 10-80%,” ujarnya.
Mendukung program dari kementan POPT kabupaten Aceh Utara mengadakan kegiatan Gerakan Pengendalian OPT Serealia pada tanggal 1 Maret 2023 yang dihadiri oleh Kepala Laboratorium Perulak Aceh Timur, Koordinator POPT Aceh Utara, KJF Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara, Koordinator BPP Buloh Blang Ara, Peturas POPT, PPL, Mantri Tani, serta para petani turut menghadiri kegiatan ini.
Dalam statementnya Koordinator POPT Aceh timur mengatakan “Pengendalian ramah lingkungan dengan menggunakan APH Beauveria Bassiana bertujuan untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia sebagaimana kita ketahui penggunaan pestisida kimia secara terus menerus dapat menyebabkan kerusakan lingkungannya,” ungkap M. Nur, S.Pi.
Peserta juga mengungkapkan “Dengan adanya kegiatan Gerdal ramah lingkungan seperti ini sangat membantu kami dalam pengendalian hama pada tanaman padi seperti ulat, penggerek batang, Wereng Batang Coklat (WBC) tanpa menggunakan bahan kimia, sehingga kami tidak perlu lagi membeli racun kimia, disini kami juga diajarkan cara memperbanyak APH ini,” ungkap Muhadar.
“Terimakasih banyak kami ucapkan kepada UPTD BPTPHP Aceh, LPHP Perlak, Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara, BPP Buloh Biang Ara, POPT dan PPL serta kepada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi dalam pelaksanaan Gerdal ini, karena kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami,” tambah Muhadar.
Penulis: Yuskarina