Kota Jambi, Oerban.com – Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini sedang menggalakkan program Brigade Pangan yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan di berbagai wilayah yang memiliki potensi pertanian, hal ini guna mendukung penguatan ketahanan pangan dan tercapainya swasembada pangan di Indonesia.
Program Brigade Pangan saat ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia tidak terkecuali di berbagai Kabupaten Provinsi Jambi, salah satunya Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Mendorong jalannya Brigade Pangan Kementan bersinergi dengan TNI AD guna mempercepat pencapaian swasembada pangan nasional.
Mentan Amran menyampaikan bahwa percepatan swasembada pangan membutuhkan penguatan sinergi antara Kementan, TNI AD, Kementerian PU, dan lembaga terkait lainnya. Ia menekankan bahwa TNI AD tidak hanya memberikan pendampingan, tetapi juga terlibat langsung dalam pengawalan program peningkatan produksi padi di lapangan.
Senada dengan hal tersebut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menjelaskan bahwa Brigade Pangan juga bertujuan mendukung pertanian berkelanjutan melalui pendekatan teknologi dan penguatan kelembagaan petani.
“Ini lebih dari sekadar program. Ini adalah komitmen bersama dalam memanfaatkan potensi lahan dan membangun ketahanan pangan daerah,” ujarnya.
Dalam rangka mempercepat swasembada pangan Bapeltan Jambi selaku UPT Kementan melakukan percepatan dan pengawalan Brigade Pangan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat bersinergi dengan Dinas Pertanian, Kodim, Penyuluh, Babinsa, Mentor BP BP Kab. Tanjung Jabung Barat yang digelar di Makodim Tanjung Jabung Barat.
Bapeltan Jambi menempatkan 3 pendamping brigade pangan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, yang terbagi di wilayah Senyerang, Pengabuan dan Betara. Terdapat 15 orang tiap brigade dan dapat mengolah lahan seluas 200 ha. Tanjung Jabung Barat terdiri dari 11 brigade pangan yang dapat mengolah dan mengarap lahan mencapai 2.197 ha. Sedangkan target Tanjung Jabung Barat yaitu mencapai 24,424 ha untuk target luas tanam dan target Oplah 17,019 ha yang harus dicapai bersama.
Dandim Tanjung Jabug Barat, Dwi Sutaryo sangat mendukung brigade pangan yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Beliau mengimbau kepada seluruh babinsa yang terlibat untuk dapat mendukung dan mengawal kegiatan brigade pangan di Provinsi Jambi.
Kepala Bapeltan Jambi, Sugeng Mulyono menyampaikan bahwa kita harus dapat meningkatkan ketahanan pangan salah satunya dengan menggarap lahan-lahan yang selama ini belum optimal. Selanjutnya kepala balai juga menyampaikan bahwa progres tanam harus terus di tingkat untuk menjaga ketahanan pangan dengan cara cetak sawah dan dapat mengoptimalkan lahan yang ada.
“Dengan adanya brigade pangan maka kita dapat memanfaatkan dan mengoptimalisasi lahan-lahan yang selama ini menjadi lahan tidur di Provinsi Jambi khususnya di Tanjung Jabung Barat,” ujar Sugeng.
Beliau juga mengatakan bahwa banyak tantangan-tantangan menanti di lapangan karena brigade pangan adalah hal yang baru, maka harus lebih menyesuaikan dan berkontribusi di bidang pertanian. Pengolahan lahan oleh brigade pangan paling singkat 5 tahun untuk meningkatkan ketahanan pangan dan mengejar swasembada pangan serta menjadi lumbung pangan dunia seperti yang kita inginkan. Selain itu, mari ajak anak-anak milenial agar dapat mencintai pertanian dan menjadikan ajang bisnis di bidang pertanian.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tanjung Jabung Barat juga menyampaikan bahwa luas lahan di Tanjung Jabung Barat sangat menurun karena alih fungsi lahan yang tidak dapat dihindarkan dengan adanya brigade pangan serta bantuan penunjang pertanian dari pemerintah diharapkan dapat membantu semangat petani kembali menanam padi karena harapan kita adalah dapat mencapai swasembada pangan.
Beliau mendukung penuh melalui penyuluh-penyuluh kabupaten Tanjung Jabung Barat dan dapat bersinergi mendukung program Presiden Repuplik Indonesia dalam menuju Indonesia menjadi lumbung pangan nasional dan bahkan dunia.
Editor: Ainun Afifah