Kota Jambi, Oerban.com – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jambi memperingati hari jadinya yang ke-13 di Taman Budaya Jambi pada Kamis (21/11/2024) dengan menggelar kenduri yang mengangkat tema besar “Etika AI untuk Keadilan Iklim.”
Kegiatan ini diisi dengan berbagai agenda penting, termasuk nonton bareng (nobar) film dokumenter, diskusi bersama para pakar, dan pemberian AJI Jambi Award kepada para pejuang lingkungan akar rumput.
Acara dimulai dengan pemutaran film “Big Bad Biomassa” yang mengungkapkan dampak negatif ekspansi industri biomassa terhadap ekosistem. Diskusi setelahnya menghadirkan pemantik dari Walhi Jambi, Setara Jambi, dan FWI, yang membahas tantangan krisis iklim dan relevansinya dengan etika teknologi.
Ketua AJI Jambi, Suwandi, menekankan perlunya etika dalam penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI). Menurutnya, AI sering dimanfaatkan untuk menyebarkan hoaks dan memanipulasi informasi, termasuk yang berkaitan dengan isu lingkungan.
“Teknologi AI harus digunakan secara etis, terutama dalam mendukung keadilan iklim dan melindungi hak masyarakat adat yang paling terdampak oleh krisis,” ujar Suwandi.
Dalam kesempatan tersebut, AJI Jambi menyoroti turunnya Indeks Kemerdekaan Pers Provinsi Jambi pada tahun 2024 menjadi 68,16, jauh dibandingkan 77,23 tahun sebelumnya. Penurunan ini mencerminkan menurunnya kebebasan pers akibat kontrol iklan pemerintah dan meningkatnya kekerasan terhadap jurnalis.
Suwandi menegaskan pentingnya independensi pers di tengah tekanan politik dan ekonomi. “Media harus tetap menjadi pilar demokrasi yang kritis. Kita tidak boleh menyerah pada tekanan yang mengancam independensi jurnalistik,” katanya.
AJI Jambi mempersembahkan penghargaan AJI Jambi Award sebagai bentuk apresiasi kepada individu dan komunitas yang gigih memperjuangkan keadilan lingkungan. Penghargaan ini bertujuan menginspirasi masyarakat untuk mendukung perjuangan mereka.
Salah satu penerima penghargaan adalah kelompok masyarakat adat yang berjuang melawan ekspansi perusahaan yang merusak hutan dan ekosistem di Jambi. AJI berharap penghargaan ini memperkuat solidaritas dan dukungan publik terhadap isu-isu keadilan iklim.
Acara ditutup dengan penampilan seni dari Ismet Raja dan pemotongan tumpeng sebagai simbol perayaan HUT AJI Jambi. Suasana penuh refleksi dan harapan memenuhi malam itu, mengingatkan semua pihak untuk terus berjuang melawan ketidakadilan, baik dalam isu iklim maupun kebebasan pers.
Kenduri AJI Jambi kali ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan tantangan yang dihadapi media dan masyarakat, sekaligus memperkuat semangat kolaborasi untuk mewujudkan keadilan iklim di Indonesia.
Editor: Ainun Afifah