email : [email protected]

23.6 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Kerap Buat Gaduh, PKS Minta Jokowi Evaluasi Keberadaan BRIN

Populer

Jakarta, Oerban.com – Anggota DPR RI dari fraksi PKS, Mulyanto meminta Presiden Jokowi untuk segera mengevaluasi keberadaan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Hal tersebut lantaran banyaknya kontroversi yang melibatkan pimpinan atau pegawai BRIN.

Jokowi, kata Mulyanto, perlu melihat secara objektif efektifitas kinerja kelembagaan BRIN pasca peleburan seluruh lembaga riset kementerian dan non kementerian dalam satu wadah. Bila penggabungan tersebut hanya melahirkan kasus-kasus kontroversial di tengah masyarakat, sebaiknya presiden segera membubarkan saja lembaga tersebut.

Mulyanto yang saat ini duduk di Komisi VII DPR RI itu mengungkapkan, bukan kali ini saja peneliti BRIN memunculkan kasus kontroversial yang menimbulkan geger di masyarakat, yakni ancaman pembunuhan kepada warga Muhammadiyah oleh APH.

Kehebohan sebelumnya, lanjut dia, adalah pernyataan peneliti BRIN bahwa akan ada badai dahsyat karena cuaca ekstrim di Jabodetabek. Padahal kewenangan mengumumkan secara resmi soal itu ada di BMKG. Pernyataan tersebut dibantah BMKG dan nyatanya terbukti tidak ada.

“Selain itu belum usai heboh soal privatisasi Kebun Raya Bogor, meledak kasus penutupan balai riset antariksa Watukosek, Pasuruan yang sempat ditanyakan Unesco, pembubaran LBM Eijkman yang reputasinya diakui publik dan tengah fokus mengembangkan vaksin Covid-19, serta kasus pemecatan secara mendadak para tenaga honorer kapal riset Baruna Jaya,” tutur Mulyanto dalam keterangannya, dikutip pada Kamis (27/4/2023).

Karena hal itu, Mulyanto meminta Jokowi mengevaluasi kinerja lembaga ini secara sungguh-sungguh. Alih-alih prestasi pengembangan Iptek yang nyata bagi kesejahteraan masyarakat atau prestasi Iptek di tingkat internasional, berita yang muncul dari BRIN dan penelitinya adalah lagi-lagi soal yang mencerminkan kemerosotan kinerja lembaga ini, baik dari aspek penataan SDM, organisasi, aset, infrastruktur iptek, program dan anggaran.

Baca juga  Singgung Pelaksanaan Energi Hijau, PKS: Jangan Ujungnya Hanya Hasilkan Listrik Mahal

“Sehingga menjadi logis kalau akhirnya Komisi VII DPR RI atas masukan dari para begawan Iptek dan masyarakat peneliti dalam Kesimpulan Raker dengan Kepala BRIN meminta BPK untuk memeriksa secara investigatif anggaran BRIN serta minta Presiden Jokowi mencopot Kepala BRIN,” kata Mulyanto.

Menurut Mulyanto, BRIN telah menjadi lembaga super body, tersentralisasi, dan gemuk. Akibatnya bukan hanya lamban bergerak, tetapi riskan terhadap penyakit degeneratif. Selain itu banyak regulasi perundangan yang dilanggar dalam peleburan kelembagaan Iptek ke dalam BRIN yang dipaksakan ini.

Terakhir, ia menegaskan pemerintah harus segera mempertimbangkan kembali kelembagaan Iptek seperti BATAN, LAPAN, BPPT dan LIPI, yang jelas-jelas terbukti berprestasi secara ilmiah.(*)

Editor: Ainun Afifah

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru