Yogyakarta, Oerban.com – Nur Fatimah, alumni Polbangtan Yogyakarta-Magelang (YOMA) dibawah Kementerian Pertanian milenial yang mengembangkan usaha pembibitan empon-empon, stroberi california, dan tanaman hias bernama Taruna Agro Nusantara.
Dalam setiap kesempatan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan bahwa dalam membangun pertanian maju, mandiri dan modern, jangan tinggalkan generasi milenial, generasi muda.
Mentan mengungkapkan sebagai upaya menumbuhkan minat generasi muda terhadap sektor pertanian. “Kita harus dapat mengubah paradigma mereka, bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang menarik dan menjanjikan apabila dikelola dengan tekun dan sungguh-sungguh, menanamkan kesadaran akan kebutuhan pangan nasional. Ubah mindset mereka bahwa pertanian itu keren, pertanian itu menjanjikan dan pertanian itu bisa membuat orang kaya raya” papar SYL.
Sementara Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Pengembangan dan Penyuluhan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) pun tak hentinya menegaskan “Petani milenial saat ini merupakan generasi yang tanggap dan adaptif terhadap kemajuan teknologi dan memiliki daya kreativitas tinggi, menjadikan peluang untuk menjadi wirausaha muda di bidang pertanian semakin terbuka lebar”, ujar Dedi.
Dimulai pada tahun 2018, milenial yang merupakan alumni Polbangtan YoMa memulai membuka lahan kosong dan mulai menanam tanaman kunyit, kunir putih dan kencur.
“Puji Syukur Alhamdulillah Kementerian Pertanian (Kementan) sangat baik sekali dengan alumni Polbangtan, yang sangat membutuhkan suntikan dana melalui Program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) untuk mengembangkan maupun membuka usaha. Sampai pada akhirnya saya nyaman, senang sekali berkecimbung dalam dunia usaha. Lebih dekat dengan alam, memberi dan menerima tanpa merusak, yang pada akhirnya terus berkelanjutan, karena kalau kita baik sama alam, alam akan memberi lebih baik untuk kita” ungkap Nur Fatimah.
Dana PWMP Alumni itu digunakan untuk mengembangkan usaha disektor budidaya empon-emponnya. Kemudian produk olahan biofarmaka yang masih berjalan hingga sekarang.
Nur Fatimah memulai fokus dan aktif pada bisnis Produk segar, Produk Olahan Biofarmaka dan Produk Ayam. Penjualan biasa ia lakukan secara offline dipasarkan langsung ke konsumen, Pasar Tradisional, Home Industri Jamu Kiringan dan mbok jamu di lingkup DIY, Home Industri Wedang Uwuh Imogiri. Selain itu secara online pemasaran dilakukan melalui Media Sosial (FB, IG, WA bisnis) dan Marketplace (Shoppe, Tokopedia, carijamu, sibakul, dan mastore). Omzet yang ia raih kini mencapai kisaran 5-7 juta perbulannya.
Tak tanggung-tanggung Nur Fatimah menargetkan usaha yang saat ini ia kembangkan, Taruna Agro Nusantara bisa membuat Agrowisata Jamu yang terintegrasi dengan peternakan dan pengolahan hasil dimana peternakan sebagai penyedia pupuk untuk budidaya tanamannya dan penangkap limbah hasil produksi olahannya untuk pakan, sedangkan olahannya untuk melestarikan, mengenalkan produk jamu/herbal ke generasi penerus agar mau minum jamu/herbal, meningkatkan nilai tambah dari produk segar hasil budidaya dan meningkatkan umur simpan dari produk segar.
Selain berwirausaha mulai dari hulu hingga hilir, Nur Fatimah juga melakukan pengabdian atas ilmu yang diperolehnya, dibuktikan dengan tanggung jawabnya sebagai instruktur mata kuliah di Polbangtan YOMA. Saat ini ia menjadi instruktur untuk mata kuliah Teknologi Pasca Panen Biofarmaka, Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, Penjaminan Mutu Produk Pertanian, Statistika Terapan.
Penulis : Nurlaily