email : [email protected]

28 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

KISAH SEDIH SUAMI YANG DITINGGAL ISTRI KARENA CORONA

Populer

Kota Jambi, Oerban.com – Akhir-akhir ini masalah pandemi semakin memprihatinkan. Banyaknya jumlah korban berjatuhan pasca penerapan tatanan kehidupan baru (new normal) meskipun di sisi lain kampanye untuk menjalankan protokol kesehatan tetap ramai.

Tingginya kasus kematian akibat Covid-19 membuat banyak pihak yang bersedih, mulai dari tidak bisa bertemu jenazah hingga tidak dapat ikut pada prosesi pemakaman seperti biasa.

Cerita Ihsan, seorang lelaki berusia 28 tahun dari Gowa, Sulawesi Selatan salah satunya. Ia dan anaknya Aruna yang berusia 16 bulan harus berpisah dengan Amirah setelah dinyatakan positif Covid-19.

Kesedihan itu ia tuangkan dalam sebuah utas di Twitter melalui akun @ihsanjie yang mendapat perhatian dari warganet hingga berada di salah satu trending topik Sabtu, (26/9) pagi.

Bismillah, ini hari kedua sejak istriku dimakamkan di pemakaman khusus Covid di Macanda, Gowa, Sulawesi Selatan. Setelah pemakaman di malam itu, aku kembali lagi ke rumah isolasi mandiri, seorang diri.

Almarhumah Amirah Lahaya bukan hanya sekedar istriku. Amirah adalah guruku. Orang yang membuat pribadi hidupku jauh lebih baik. Dalam hidupnya, tidak pernah sekalipun ia tidak mendukung ku. Ia menyemangatiku, mendoakan ku, mencita-citakan kebaikan untukku, menjaga nama baikku.

Beberapa jam menjelang kepergianmu, kamu masih sempat menghubungiku, meminta untuk mengikhlaskan keadaanmu yang telah seminggu terbaring. Aku iyakan, aku ikhlaskan, agar hatimu damai. Hari itu, tak pernah kusangka, perjanjianmu dengan Allah SWT sudah sampai di penghujungnya.

Selamat jalan Amirah, engkau mati satu kali, namun hidup selamanya. Dari aku yang selalu bangga pernah hidup denganmu. Muhammad Ihsan Harahap Daeng Rateh.

Dalam ingatan istriku, Amirah Lahaya, Selasa 21 Februari 1989 – Rabu 23 September 2020.

Baca juga  Kisah Orang Tertua di Eropa yang Berhasil Melawan Covid-19

Dalam utas tersebut Ihsan juga menjelaskan awal mula ia mengetahui istrinya positif, saat dokter menelpon, ketika itu ia dan istrinya Amirah sedang menonton televisi serial Zainuddin dan Hayati dalam tenggelamnya kapal Van Der Wijk, ia lalu mengambil jarak pada istrinya.

Sejak itu, istrinya dibawa ke rumah sakit dan kondisi kesehatannya terus menurun. Akhirnya istrinya menghembuskan nafas terakhir, meskipun ia sempat mengabulkan permohonan istrinya untuk memandikan hingga menguburkan jenazahnya, namun kesedihan tampaknya tak bisa hilang begitu saja, apalagi mereka telah dikaruniai seorang anak perempuan bernama Aruna.

Penulis: Novita S

Editor: Renilda PYm

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru