Dharmasraya, Oerban.com – Bicara ketahanan pangan adalah bicara kekuatan negara dan bangsa, kekuatan apapun yang kita miliki tidak bisa menjaga negara dengan baik kalau ketahanan pangan kita bermasalah. Begitulah pernyataan yang pernah diungkapkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Senada dengan SYL, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi juga menyatakan bahwa pangan adalah masalah yang sangat utama, kita harus pastikan ketersediaan pangan karena pangan menentukan hidup matinya suatu bangsa.
Penyediaan pangan yang cukup memang adalah tugas negara. Meski demikian agar produksi dalam negeri bisa mencukupi kebutuhan pangannya, semua lini harus bersatu bergotong royong membangun pertanian. Mulai dari pusat, pemerintah provinsi, kabupaten sampai kedesa, dengan para petani.
Pembangunan pertanian tersebut salah satunya dengan meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia. Hal tersebutlah yang menginisiasi Kementerian Pertanian (Kementan) berkolaborasi dengan Komisi IV DPR RI melalui Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi menyelenggarakan Bimtek di Kabupaten Dharmasraya.
Bertempat di aula SMKN 1 Koto Baru Kabupaten Dharmasraya, kegiatan ini dihadiri oleh Anggota Komisi IV DPR RI. Perwakilan Bapeltan Jambi, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya, Kepala Sekolah SMKN 1 Koto Baru, Pelaku Usaha Organik serta 50 orang peserta Bimtek yang terdiri dari petani milenial dan penyuluh dari Kabupaten Dharmasraya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya, Darisman, menyatakan rasa terimakasihnya kepada Anggota Komisi IV DPR RI, Hermanto, dan kepada Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi atas terselenggaranya kegiatan bimtek ini.
Darisman mengharapkan akan ada kegiatan lanjutan seperti pelatihan agar petani dan penyuluh lebih mendalami lagi materi yang diberikan. Tak lupa juga Darisman mengingatkan kepada peserta untuk memanfaatkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya dengan menggali informasi yang belum diketahui.
Kepala Bapeltan Jambi yang diwakili oleh Joni Jafri menjelaskan bahwa harapan penggerak pembangunan pertanian saat ini adalah anak muda. Empat program pembangunan pertanian perlu didukung penuh yaitu mencetak petani milenial, pengembangan P4S, korporasi, dan penggiat kostratani. Tunjukkan kemampuan yang dimiliki dalam mendukung program pembangunan pertanian,” ujar Joni.
Sementara itu anggota Komisi IV DPR RI, Hermanto yang juga membuka kegiatan ini mengungkapkan bahwa tahun ini pemerintah menargetkan 2,5 Juta petani milenial di Tingkat Nasional, beliau berharap 1.000 orang diantaranya berasal dari Sumatera Barat Kenapa petani milenial? Saat ini mayoritas petani yang ada telah berusia diatas 50 tahun sehingga cenderung mengalami penurunan produktivitas dalam aktivitas pertaniannya dan kurang tanggap terhadap teknologi.
Regenerasi pertanian perlu dilakukan mengingat pada masa yang akan datang cara konvensional akan ditinggalkan dan masuk kedunia mekanisasi dan teknologi. Pertanian akan menjadi bisnis yang menjanjikan sehingga pemahaman terhadap penyerapan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu digenjot dan ini bisa cepat dilakukan oleh kaum milenial.
Penulis : Dyah Nastiti. A