Oerban.com – Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengingatkan jajarannya untuk bergerak cepat dalam mengantisipasi perubahan iklim serta dampak yang bakal muncul akibat perubahan iklim tersebut.
“Tangani masalah perubahan iklim ekstrim ini dengan cara yang tepat serta cegah dampaknya agar tidak merugikan,” ujarnya.
Perubahan iklim yang cukup ekstrim kali ini memerlukan perhatian khusus dari semua pihak mengingat dampaknya yang luas dan berimbas pada semua sektor, khususnya sektor pertanian. Kemarau yang panjang telah menyebabkan kekeringan sehingga membuat musim tanam menjadi terlambat.
Sejak pertengahan tahun 2023 lalu Indonesia mengalami fenomena El Nino, yakni kenaikan suhu permukaan laut hingga menyebabkan cuaca panas ekstrim akibatnya produksi gabah mengalami penurunan. Diprediksi, dampak El Nino ini akan mempengaruhi produksi defisit produksi gabah pada bulan Januari-Februari 2024 sekitar 2,8 juta.
Guna mengatasi kondisi tersebut, Kementerian Pertanian melalui Unit Pelaksana Teknisnya melatih para penyuluh agar mau dan terlibat secara aktif dalam memitigasi perubahan iklim ekstrim itu. Pelatihan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim mengkombinasikan berbagai teknologi yang sesuai dengan kondisi di lapangan.
Menurut Elly Sarnis Pukesmawati selaku PLT Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi menyebutkan bahwa peran penyuluh dalam memitigasi perubahan iklim sangat diperlukan agar petani di lapangan dapat melakukan langkah antisipatif saat terjadinya fenomena ekstrem itu.
“Kita sebagai insan pertanian mempunyai tugas yang mulia agar produksi tanaman kita mampu memenuhi kebutuhan, dengan adanya perubahan iklim ini tentu saja akan berdampak pada ketahanan pangan, oleh sebab itu para penyuluh kita bekali dengan pengetahuan dan keterampilan agar mampu mengantisipasi perubahan iklim sedini mungkin,” ujarnya.
Pelatihan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim berlangsung selama lima hari dengan menghadirkan para pakar antara lain dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), BMKG, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura serta Widyaiswara. Pelatihan ini menjadi salah satu wujud kominten Kementan dalam memitigasi perubahan iklim.
Penulis : Ferdinal