Lubuk Basung, Oerban.com – Salah satu hal yang mendorong keberhasilan perkembangbiakan tanaman padi adalah pemilihan bibit atau benih padi yang digunakan. Benih padi yang benar-benar unggul bisa menghasilkan tanaman padi yang berkualitas.
Namun sayang diperkirakan hampir 60 persen benih padi yang digunakan oleh petani berasal dari sumber benih informal (lokal), sedangkan hanya 30-40 persen benih sumber formal (bersertifikasi). Hal ini tidak dapat dipungkiri karena petani lebih suka menggunakan benih yang bersal dari produksi sendiri. Dengan kata lain bukan berasal dari benih yang dibeli di toko atau pabrikan yang bersertifikat.
Petani Nagari Ampang Gadang Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat menyadari hal tersebut. Kelompok Tani Rimbun yang bertempat di Nagari Ampang Gadang dan dimotori oleh Deddy Alfianto mencoba melakukan pemurnian dengan eksplorasi sumberdaya genetik unggul lokal.
Senada dengan hal tersebut, Rismayeti, selaku penyuluh pertanian diwilayah ini berharap petani mulai menggunakan benih padi yang berlabel dan bersertifikat. Sebelumnya para petani biasa menggunakan benih padi yang berasal dari panen sebelumnya, ungkapnya.
Adapun padi lokal Kusuik Putiah yang akan dimurnikan ini merupakan hasil kerjasama antara Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Propinsi Sumatera Barat, Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP) Propinsi Sumatera Barat serta Dinas Pertanian Kabupaten Agam.
Pemurnian ini bertujuan untuk menyeleksi dan menyiapkan benih sumber sehingga diperoleh benih padi lokal yang murni dan seragam serta tidak tercampur dengan varietas lain, serta menyeleksi benih padi lokal sehingga dihasilkan benih padi lokal yang dapat digunakan sebagai benih sumber.
Sebelumnya padi lokal Kuriak Kusuik dan padi lokal Ampek Angkek juga telah berhasil dilakukan pemurnian. Ini menambah khasanah varietas padi unggul lokal untuk dataran tinggi khususnya di Kabupaten Agam, ujar Ade Yusuf Thamrin, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Agam disela kegiatan penanaman pemurnian padi Kusuik Putiah.
Penanaman perdana varietas padi Kusuik Putiah hasil pemurnian dilakukan oleh petani bersama penyuluh serta tiga instansi yang terlibat didalamnya.
Deddy Alfianto yang juga ketua Gapoktan Limo Jurai sekaligus sebagai demonstrator kegiatan pemurnian varietas padi Kusuik Putiah ini menyatakan bahwa kegiatan ini didukung oleh 15 kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan Limo Jurai dan siap untuk mengembangkan varietas padi ini.
Syofrinaldi, Kasi Penilaian Varietas BPSB Propinsi Sumatera Barat menyatakan dengan adanya pemurnian varietas padi Kusuik Putiah ini, petani mendapatkan benih padi lokal unggul yang berkualitas dan semoga kedepannya hasil panen petani pun lebih meningkat lagi sehingga kesejahteraan akan dirasakan oleh petani dan swasembada pangan akan terwujud.
Seperti yang pernah ditegaskan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa sangat penting peran daerah dalam mengangkat potensi dan sumber daya lokalnya, karena daerah yang paling tahu potensi yang ada.
Penulis : Dyah Nastiti Anindita