email : [email protected]

29.1 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Langgar Perjanjian, Iran Perkaya Uranium untuk Senjata Nuklirnya

Iran kembali memperkaya uranium miliknya di fasilitas bawah tanah sebanyak 20%, dan ini bentuk pelanggaran atas perjanjian yang telah disepakati dengan Badan Tenaga Atom Internasional

Populer

Teheran, Oerban.com – Iran melanjutkan pengayaan  uraniumnya  di fasilitas nuklir bawah tanah pada hari Senin, ini melanggar pakta nuklir 2015 dengan negara-negara besar dan mungkin mempersulit upaya Presiden terpilih AS Joe Biden untuk bergabung kembali dengan kesepakatan tersebut.

Langkah itu adalah pelanggaran terbaru Iran terhadap kesepakatan tersebut, yang mulai dilanggar pada 2019 sebagai tanggapan atas penarikan Washington dari perjanjian pada 2018 dan penerapan kembali sanksi AS yang telah dicabut berdasarkan perjanjian tersebut.

“Beberapa menit yang lalu, proses memproduksi 20% uranium yang diperkaya telah dimulai di kompleks pengayaan Fordow,” kata juru bicara pemerintah Ali Rabeie kepada media pemerintah Iran.

Langkah itu adalah salah satu kebijakan yang diambil oleh Iran karena perlindungan dari undang-undang yang disahkan oleh parlemen Iran bulan lalu sebagai tanggapan atas pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka negara itu Mohsen Fakhrizadeh, yang dituduh dibunuh oleh Israel. Langkah semacam itu oleh Iran dapat menghalangi upaya pemerintahan Biden yang akan datang untuk bergabung kembali dengan kesepakatan tersebut.

Tujuan utama kesepakatan itu adalah untuk memperpanjang waktu yang dibutuhkan Iran untuk menghasilkan bahan uranium yang cukup untuk bom nuklir, menjadi setidaknya satu tahun.

Pada 1 Januari, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan Teheran telah memberi tahu pengawas itu bahwa mereka berencana untuk melanjutkan pengayaan hingga 20% di situs Fordow, yang terkubur di dalam gunung.

“Proses injeksi gas ke sentrifugal telah dimulai beberapa jam lalu dan produk pertama gas uranium hexafluoride (UF6) akan tersedia dalam beberapa jam,” kata Rabeie. “Prosesnya telah dimulai setelah mengambil tindakan seperti memberi tahu pengawas nuklir PBB.”

Iran sebelumnya telah melanggar batas kesepakatan yakni 3,67% pada kemurnian yang dapat memperkaya uranium, tetapi sejauh ini hanya naik menjadi 4,5%, jauh di bawah level 20% dan 90% yang merupakan tingkat senjata.

Badan intelijen AS dan IAEA yakin Iran memiliki rahasia, program senjata nuklir terkoordinasi yang dihentikan pada tahun 2003 meski Iran tetap menyangkal pernah memilikinya.

Sumber : Daily Sabah

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru