Jakarta, Oerban.com – Pelaksanaan Pemilu 2024 kemungkinan besar akan digelar pada 21 Februari. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebelumnya memang sempat mengusulkan tanggal tersebut untuk pemilu serentak.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Saan Mustopa di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/5).
“Jadi kemungkinannya pemilu serentak pada 21 Februari, yang biasanya April, kita tarik ke Februari atau awal Maret,” ujar Saan.
Legislator NasDem ini mengatakan, pihaknya bersama KPU, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), hingga Kementerian Dalam Negeri juga sudah membuat tim kerja. Tim itu nantinya akan menyusun konsep dan desain Pemilu 2024.
“Tim kerja ini sudah mulai bekerja. Kita akan menetapkan dulu nanti waktu pelaksanaan pemilu serentaknya,” jelasnya.
Pemerintah dan DPR sebelumnya sepakat bahwa pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres), Pemilihan Legislatif (pileg), dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) digelar bersamaan pada 2024. Namun, waktu pelaksanaan Pilpres dan Pileg tidak akan berbarengan dengan Pilkada.
Menurut Sekretaris Fraksi Partai NasDem DPR RI itu, DPR dan pemerintah memiliki opsi agar pilkada serentak dilaksanakan pada 20 November 2024.
“Supaya tahapan pemilu serentaknya, pileg pilpresnya selesai dulu, baru kita masuk ke tahapan pilkada. Ini sedang didesain,” jelasnya.
Saan juga menambahkan, pemilihan waktu pilpres dan pileg pada Februari 2024 itu agar tidak ada tahapan yang berhimpitan dengan pilkada.
“Kalau misalnya pelaksanaan pileg dan pilpres di April, akan ada persentuhan dengan tahapan-tahapan pilkada jika pilkada pada November,” tegasnya.
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini
