Jakarta, Oerban.com – Forum Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) tahun ini akan digelar di Singapura pada bulan November. Hal ini menjadi kesepakatan bersama dalam Musyawarah Tim Teknis Sekretariat MABIMS yang digelar di Brunei Darussalam.
Musyawarah teknis ini berlangsung empat hari, 10 – 13 Juli 2023. Selain membahas persiapan penyelenggaraan forum MABIMS ke-20, dibahas juga penyusunan Tafsir Ilmi Ayat-ayat Kauniyah.
Hadir mewakili Indonesia, Sekretaris Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Muchlis M Hanafi dan Kabag Hubungan Kerja sama Luar Negeri yang juga Ketua Sekretariat MABIMS RI Khoirul Huda Basyir. Forum ini diikuti Setiausaha Tetap Kementerian Hal Ehwal Ugama Negara Brunai Darussalam, Mohammad Rosli Bin Haji Ibrahim, Ketua Bahagian Perhubungan Awam, Antarabangsa dan MABIMS, Kementerian Hal Ehwal Ugama, Negara Brunei Darussalam, yang juga Ketua Sekretariat MABIMS Brunei beserta delegasi dari Negara Brunei Darussalam, Haji Mohd Albi Bin Haji Ibrahim, Penolong Pengarah Kanan, Bahagian Dakwah, Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM), Beserta delegasi dari Negara Malaysia, Puan Mastura Binti Mohamed Tahir, Penolong pengarah, Komunikasi Strategik , Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS) Pegawai Sekretariat MABIMS Republik Singapura Beserta delegasi dari Republik Singapura, Tuan Ibrahim Sawifi.
Menurut Khoirul Huda Basyir, Musyawarah MABIMS ke-19 di Jakarta yang diselenggarakan secara virtual (karena pandemi), telah menyepakati bahwa pertemuan SOM ke 47 dan MABIMS ke 20 akan dihelat di Republik Singapura. “Alhamdulillah saat ini telah disepakati waktunya, yaitu pada 12 sd 17 November 2023,” terang Khoirul Huda di Brunei, Rabu (12/7/2023).
Sebagai tindak lanjut persiapan, lanjut Khoirul Huda, Indonesia sebagai negara penghubung akan menggelar terlebih dahulu pertemuan Jawatankuasa Teknikal Sekretariat MABIMS pada Agustus 2023. “Untuk kepastian waktu dan tempat akan disampaikan melalui surat resmi dari Kementerian Agama RI kepada negara-negara anggota MABIMS,” tegasnya.
Mewakili delegasi Indonesia, Khoirul Huda menegaskan bahwa musyawarah di Brunei Darussalam ini memiliki urgensi dan relevansi yang tinggi, bukan saja untuk kepentingan negara anggota MABIMS akan tetapi juga untuk kemaslahatan negara-negara Islam dan dunia internasional. Pertemuan ini, kata Khairul, menjadi bagian dari upaya turut serta merawat jagad dan membangun peradaban dengan penuh kedamaian melalui pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang benar dan rahmatan lil’alamin.
“Tentunya, pertamuan ini juga menjadi upaya pengembangan potensi pemuda sebagai generasi penerus bangsa dan agama yang pada saatnya akan meneruskan estafet kepemimpinan dalam penyebaran dakwah Islam dan pembangunan bangsa demi terwujudnya tatanan masyararakat yang madani berkemajuan dan berperadaban, terlebih di tengah tantangan persoalan keremajaan yang semakin kompleks, seperti maraknya LGBT, peredaran Narkoba, pergaulan bebas dan kenakalan remaja,” tegasnya.
“Negara-negara anggota MABIMS, kata Khairul, memiliki peran dan kontribusi besar, bukan saja bagi pengembangan dakwah Islam, akan tetapi juga bagi terwujudnya stabilitas dan keharmonian bangsa serta kerukunan antar umat beragama, baik di kawasan ASEAN maupun di kancah internasional,” tandasnya.(*)
Sumber: Daily Sabah