Jakarta, Oerban.com – Berdasarkan rilis Litbang Kompas terbaru, popularitas Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mencapai 60 persen diantara partai-partai politik baru. Angka ini dinilai fenomenal, namun perlu kerja keras agar berdampak lebih lanjut terhadap elektabilitas.
Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfuz Sidik menyatakan, Partai Gelora saat ini masih fokus dalam pemenuhan tiga target tantangan agar bisa lolos sebagai peserta Pemilu 2024.
“Target wajibnya adalah lolos ambang batas parlemen 4 persen,” kata Mahfuz Sidik dalam keterangannya, Jumat (18/6/2021).
Menurut Mahfuz, hasil survei ini tidak membuat Partai Gelora berpuas diri atas capaian tersebut, karena masih ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus diperjuangkan dan dituntaskan ke depannya.
“Sejak didirikan pada 28 oktober 2019, kami masih fokus pada pemenuhan struktur dan rekrutmen anggota,” ujar Mahfuz.
Partai Gelora, kata Mahfuz, menargetkan pada HUT ke-2 pada 28 Oktober 2021 mendatang, telah terbentuk 100 persen struktur di kecamatan dan jumlah anggota di setiap Kabupaten/Kota sudah ada 2.000 orang.
Partai Gelora juga tengah berupaya untuk bisa lulus verifikasi KPU pada pertengahan 2022 nanti, setelah mendapatkan pengesahan Kementerian Hukum dan HAM sebagai partai baru berbadan hukum di Indonesia.
“Tantangan kedua kami setelah lulus verifikasi Kemenkumham adalah lulus verifikasi KPU pada pertengahan 2022 nanti. Pada saat itu kami sudah harus siap semua unsur kekuatan teritorial, komunikasi dan jaringan,” jelasnya.
Karena itu, Mahfuz yakin Partai Gelora dapat memenangkan kontestasi di Pemilu 2024 dan lolos ke Senayan.
Hal senada juga disampaikan Ketua Bidang Rekruitmen Anggota Partai Gelora Indonesia Endy Kurniawan. Endy mengatakan, munculnya Partai Gelora di setiap survei belakangan ini patut disyukuri.
“Tapi kami masih fokus pada dua mesin pertumbuhan yakni melengkapi struktur organisasi hingga 100 persen DPC dan PAC serta melakukan rekrutmen anggota agar mencapai 1.000.000 secepat-cepatnya. Fokus kami adalah lolos verifikasi parpol KPU dan selanjutnya parliamentary threshold,” katanya.
Selain itu, Anggota Partai juga akan dilatih secara berjenjang sehingga mereka tidak hanya masuk dan bergabung, namun juga bisa berkontribusi untuk memberi efek positif pada elektoral partai.
“Jika dicermati, survei Litbang Kompas juga menunjukkan hasil dari 3,8% yang tahu adanya partai baru itu hanya 18,9% yang tertarik memilih partai baru. Ini pemicu kami agar bekerja lebih keras mensosialisasikan tokoh, visi dan platform partai,” ujarnya.
Seperti diketahui, Litbang Kompas pada Senin (14/6/2021) merilis hasil penelitian terbarunya tentang popularitas partai politik baru. Menjawab pertanyaan pada responden: “Selama beberapa waktu terakhir, ada sejumlah partai politik baru yang terbentuk, apakah Anda mengetahui-partai baru tersebut?” 96,2 persen menjawab tidak tahu, sedangkan 3,8 persen menjawab tahu.
Dari partai-partai baru yang muncul, Partai Gelora tercatat sebagai Top of Mind popularitas dengan 60,4 persen. Selanjutnya diikuti Partai Ummat dengan 8,4 persen. Dalam usia belum genap dua tahun, Partai Gelora Indonesia mencatatkan popularitas yang terus menanjak. Dengan popularitas sebesar 60 persen terhadap 3,8 persen yang mengetahui adanya partai baru, maka sama dengan 2,28 persen masyarakat telah mengetahui Partai Gelora.
Sebelumnya, Parameter Politik Indonesia dalam survei terbarunya, Sabtu (5/6/2021), juga mencatatkan popularitas Partai Gelora mencapai 28,7 persen. Sementara popularitas Partai Ummat berada di angka 21,7 persen, dan Masyumi Reborn (14,2 persen).
“Partai Gelora mendapat 11,9 persen dukungan, Partai Ummat 7,8 persen, dan Partai Masyumi Reborn 3,3 persen dukungan,” dikutip dari hasil survei itu soal kecenderungan itu berkaitan dengan antusiasme masyarakat mendukung partai baru.
Sementara Rekode Research Center dalam surveinya pada Selasa (1/6/2021) lalu. Survei tersebut menyatakan, Partai Gelora memiliki popularitas dan elektabilitas tertinggi diantara partai-partai baru.
“Tingkat pengenalan atau popularitas, dan elektabilitas Partai Gelora besutan politisi Anis Matta tertinggi diantara partai-partai baru. Disusul oleh Partai Ummat, Partai Masyumi Reborn, dan urutan paling buncit adalah Partai Hijau,” kata Lisdiana Putri, Project Manager Rekode Research Center.
Hingga kini Partai Gelora sudah memiliki kepengurusan 100 persen di tingkat DPW (provinsi) dan DPD (kabupaten/kota), DPC (kecamatan) sebanyak 80 persen.
Jumlah kader saat ini lebih dari 219.200 orang, dengan angka pertumbuhan jumlah anggota sangat progesif, mencapai 2.000 orang per hari.
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini