email : [email protected]

23.8 C
Jambi City
Monday, November 25, 2024
- Advertisement -

MAJALAH TEMPO BONGKAR JEROAN BUZZER DAN INFLUENCER ISTANA

Populer

Oleh : Jusman Dalle
Direktur Eksekutif Tali Foundation & Praktisi Ekonomi Digital

Tempo kembali Bikin heboh! Sorotan terhadap buzzer dan influencer berlanjut. Kali ini, bahkan diangkat khusus sebagai cover story. Jadi headline majalah Tempo edisi 31 Agustus-6 September 2020. Dalam investigasi terbarunya, Tempo menguliti pasukan buzzer dan influencer yang dipekerjakan pemerintah. Tempo juga memuat pengakuan salah satu koordinator buzzer yang bergerak menyiapkan suplai konten tulisan.

Orksetra pendengung. Demikian judul yang tertulis di sampul Majalah Tempo. Diantara beberapa angle berita yang diangkat Tempo yaitu :
*Kakak Sepupu Jokowi, Andi Wibowo disebut memimpin salah satu tim media sosial
**Tim media sosial itu, menyusun narasi untuk menggaungkan satu isu di jagat maya
***Beberapa isu titipan digaungkan untuk mendapatkan dukungan publik.

Pepih Nugraha, jadi narasumber kunci dalam liputan terbaru Tempo tersebut. Pepih banyak bercerita tentang aktivitas tim media sosial pemerintah yang dipimpin oleh Andi Wibowo. Sepupu Jokowi. Pepih juga mengisahkan pertemuannya dengan Andi Wibowo, hingga bagaimana ia direkrut dan bergabung dengan tim tersebut. “Pepih mengaku mendapat bayaran menjadi anggota tim media sosial Jokowi. Sebagian dia gunakan untuk membayar sejumlah penulis” tulis Majalah Tempo dalam salah satu paragrafnya.

Di paragraf lain, Tempo melanjutkan “Pepih mengatakan penulis yang dia himpun dan menggunakan akun anonim inilah yang berfungsi menjadi Buzzer atau pendengung”. Pepih nugraha merupakan sosok yang sudah familiar di kalangan penulis. Khususnya blogger. Pepih adalah jurnalis senior Kompas yang mendirikan platform blogging Kompasiana. Lantas, berapa bayaran menjadi buzzer atau influencer istana? Pepih, menurut laporan Tempo tersebut, tidak menyebutkan jumlahnya.

Namun menurut hasil penelitian yang dikutip Tempo dari Oxford University, seorang buzzer atau influencer di Indonesia bisa mendapatkan bayaran dari 1 juta hingga 50 juta rupiah. Bahkan lebih. Pengakuan selebritas Ardhito Pramono yang dibayar 10 juta untuk satu unggahan, sedikit membuka tabir besaran tarif seorang influencer dan buzzer di Indonesia.

Baca juga  Masyarakat Khawatir Buzzer Saat Mengkritik, Henry Subiakto: Mereka 'Buzzer Bangsa'

Ardhito, sempat jadi jadi sorotan. Ketika penyanyi muda itu mengunggah propaganda Omnibus Law RUU Cipta Kerja. Belakangan, Ardhito mengklarifikasi dan mengaku unggahan itu merupakan pesanan. “Saya merasa ditipu”, kilah Ardhito dikutip dari Tempo.

Dunia buzzer atau influencer sebetulnya bukan barang baru. Ia diperkenalkan oleh pakar strategi pemasaran, Jay Conard Levinson pada tahun 1984. Lahir dari dunia bisnis. Tepatnya sebagai strategi gerilya pemasaran (guirella marketing).

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru