Jambi, Oerban.com – Prof Malik Fadjar meninggal dunia, Senin (07/09) pada pukul 19.00 WIB. Bernama lengkap Abdul Malik Fadjar pernah menjabat sebagai Menteri Agama pada era Presiden ke-3 RI BJ Habibie dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di era Presiden Megawati Soekarnoputri. (08/09/2020)
Kemudian, ia sempat menjabat Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) ad-interim menggantikan Jusuf Kalla yang ketika itu mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada Pemilu 2004.
Sosok yang begitu melekat dalam ingatan tokoh pergerakan masa reformasi, karena rumahnya dulu sering dijadikan tempat berkumpul.
Adalah Fahri Hamzah mantan ketua KAMMI tahun 1998, menceritakan betapa dekatnya Malik Fadjar dengan nuansa pergerakan. Dikutip dari laman facebooknya, Fahri mengenang Prof Abdul Malik Fadjar.
Selamat jalan guruku…
Tahun 1959-1960 beliau adalah guru muda di Taliwang Sumbawa..demikian cerita keluarga ku sejak aku kecil…
Tahun 1998, ketika reformasi bergolak, aku sering bermalam di rumah pak Malik Fadjar yang berlokasi di daerah Menteng. Tokoh-tokoh berkumpul dan berdiskusi di rumah itu. Aku ikut dan mendengar, orde baru di ujung cerita. Benar, tak lama orba berakhir. Pak Habibie menjadi presiden RI.
Kabinet Habibie terbentuk pada hari ia menjadi presiden. Pak Malik Fadjar dipercaya menjadi menteri Agama. Saya sering diundang makan siang ke kantornya di Lapangan Banteng. Sepertinya ada nostalgia tentang Sumbawa, tempat beliau menghabiskan masa awal karirnya tahun 1959-1963.
Pak Malik tambah nostalgia ketika saya bercerita bahwa saya adalah cucu Salim Umar, Taliwang. Pak Malik mengajar di Taliwang tahun 1959-1960 tempat beliau merasa dekat dengan keluarga kakek saya. Tentu banyak yg pribadi sifatnya. Kami sering membahasnya sambil santap siang.
Setelah menjabat di masa Pak Habibie dan Megawati, beberapa tokoh mantan Menteri sering sekali kumpul; yang telah wafat Pak Malik, Pak Adi Sasono, Pak Zuhal, Ibu Tuti Alawiyah, dll bersama yang masih Hidup, Pak Ginanjar, AM Saefuddin, Syarwan Hamid, Dll. Saya sering menjadi notulis.
Pak Malik adalah sosok pemikir, tokoh pendidikan dan pergerakan. Beliau tidak bisa berhenti berkarya. Pertemuan demi pertemuan yang saya ikuti membuat saya mengerti bahwa Malik Fadjar adalah kader dan tokoh Muhammadiyah sejati.
Selamat Jalan Pak Malik, insya Allah karya baktimu akan kami kenang. Kami di Sumbawa berhutang budi atas dedikasimu mengabdi di daerah yang masih sangat terbelakang waktu itu. Kau tinggalkan tanah Jawa menuju sumbawa. Terima Kasih.
Editor : Tim Redaksi