Karya: Anisa Shintia Pratiwi
Sabtu malam; mengukir luka yang teramat dalam
Tembok kamar menjadi saksi bisu jeritan hati yang tak tertahankan
Air mata mengaliri pipi; tumpah ke lantai kamarku
Kau, kurindu
Ini kali pertama aku rapuh;
Hatiku hancur;
Badanku lemas;
Mataku perih;
Dan;
Harapku pupus
Mendengar suara tawamu di seberang sana,
Merobohkan benteng hatiku
Melihat senyummu di hadapanku,
Seperti menyiram cuka kepada luka
Hariku dipenuhi duka sejak malam itu
Aku hanya bisa tertidur, lama.
Untuk lari dari ingatan tentangmu
Kalaku terbangun, lagi, ingatan tentangmu membunuhku
Kau tak muncul di mimpiku, kau hadir di benakku.
Aku tak memimpikanmu, aku memikirkanmu.
Aku tak lagi ingin melupakanmu,
Aku akan selalu mengingatmu, memikirkanmu.
Biarlah tersiksa karena rindu, tapi juga senang bisa terus merasakan;
Kehadiranmu.
Jika kelak kita bertemu, mari duduk, rayakan lepasnya rindu, ku padamu.
Jaga dirimu baik-baik.
Sampai jumpa kembali, di benakku.
Jambi, 09 November 2020