Muaro Jambi, Oerban.com – Menteri Pertanian RI Sahrul Yasin Limpo (SYL) tiba di Jambi 5 November dalam rangka Kunjungan kerja. Tiba di Jambi pukul 10.30, Mentan SYL yang didampingi oleh Gubernur Jambi, Al Haris, Sekretaris Jendral Kementerian Pertanin, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dirjen PSP Kementan, PLt Dirjenbun, Staff Khusus Menteri, Kepala Balai Pelatihan Pertanian, Serta para Pejabat Struktural lingkup Provinsi Jambi. Mentan SYL beserta rombongan langsung ke Balai Pelatihan Pertanian Jambi untuk meresmikan Gedung Agricultural Operational Room (AOR). Sebelumnya Mentan SYL Sholat jumat di Mesjid Azzadit Taqwa Pondok meja dan menyapa petani sekitar.
Setelah meresmikan gedung AOR Balai Pelatihan Pertanian Jambi dan menyapa penyuluh dna petani di Acara Mentan Sapa Penyuluh Petani (MSPP) Volume 41 di Gedung AOR Balai Pelatihan Pertanian Jambi. Mentan besrta rombongan ke Desa Talang Bukit, Kecamatan Bahar Utara, Kabupaten Muaro Jambi dalam rangka gerakan percepatan peremajaan sawit rakyat (GP-PSR) di Provinsi Jambi serta melakukan penanaman serentak kelapa sawit seluruh Indonesia secara virtual.
Gubernur Jambi, Al Haris mengatakan, berkomitmen untuk mendorong petani melakukan peremajaan kebun kelapa sawit bagi kebunnya yang sudah tidak lagi produktif. Ia menjelaskan dari 5,3 juta Ha wilayah Provinsi Jambi, 1,9 juta Ha merupakan perkebunan. Kedatangan Mentan merupakan momen yang tepat setelah angka kasus Covid-19 di Provinsi Jambi mulai melandai, bahkan pernah dalam sehari nol kasus.
“Bersama-sama kita akan mendorong masyarakat untuk melakukan peremajaan kelapa sawit, dan hasilnya tentu masyarakat sendiri yang akan menikmatinya. Alhamdulillah belum kita minta, pak Menteri sudah memberi,” terangnya.
Syahrul Yasin Limpo mendorong percepatan percepatan replanting kebun sawit di Provinsi Jambi dengan melakukan percepatan peremajaan sawit rakyat (GP-PSR).
“Kami akan mengakselerasi penanaman kembali kelapa sawit dan hari ini komitmen Gubernur Jambi dan Bupati untuk meremajakan kebun kelapa sawit yang berusia 20 sampai 25 tahun,”katanya.
Peremajaan kebun kelapa sawit tersebut bertujuan untuk meningkatkan produksi kelapa sawit. Dimana kebun kelapa sawit yang berusia 20 sampai 25 tahun tidak lagi produktif, karena produktifitasnya hanya sekitar 20 sampai 30 persen.
Selain itu dengan peremajaan kebun kelapa sawit diharapkan kualitas kelapa sawit di Indonesia, khususnya di Jambi sehingga dapat memenuhi kebutuhan dunia internasional.
selama petani melakukan peremajaan kebun kelapa sawit Mentan dan Pemerintah turut memberikan bantuan benih jagung sebagai tumpang sari menunggu kebun sawit produktif.
“Saya dengan Pak Gubernur berkomitmen selama menunggu kebun kelapa sawit secara produktif memberikan bantuan jagung sebagai tanaman tumpang sari,” ungkapnya.
“ Mari tingkatkan produksi Jagung melalui intensifikasi Tumpang Sari Jagung di lokasi peremajan Sawit Rakyat (PSR).” Tambah beliau
Kunker Mentan ke Jambi juga turut memberikan bantuan berupa peremajaan kebun kelapa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) seluas 200 hektar dengan nilai Rp564.889 (Miliar) yang diberikan kepada Kelompok Tani Borneo Jaya atas nama Hendra.
Selanjutnya, Pestisida nabati tanaman kakao di Muaro Jambi sebanyak 60 liter yang diberikan kepada Kelompok Tani Karia Mandiri atas nama Agusman. Sekaligus sertifikat desa tanaman organik kayu manis di Kabupaten Kerinci diberikan kepada Kelompok Tani Sakti Alam Kerinci atas nama Madral.
Kemudian bantuan Sarana dan Pascapanen tanaman kopi senilai Rp1.329 M diberikan kepada Kelompok Tani Merangin atas nama Rismawati, Tanjabbar atas nama Hanafi, Kota Sungai Penuh atas nama Beni, Kerinci atas nama Zamaden.
Tidak hanya itu, Mentan juga memberikan bantuan bibit jagung kepada Kelompok Tani Sejahtera Kab Muara Jambi seluar 105 Ha. Keseluruhan, bantuan yang diberikan Mentan sebesar Rp 10, 9 M.
Penulis : Yunisa Tri Suci
