email : [email protected]

28 C
Jambi City
Selasa, Juli 2, 2024
- Advertisement -

Merawat Kewarasan di Era Peradaban

Populer

Oleh: Hani Tri Handayani*

Oerban.com – Pada era peradaban modernitas saat ini banyak memberi ujian kewarasan bagi umat manusia dengan tantangan yang tidak sedikit. Di era di mana perkembangan modernitas, teknologi, tekanan eksternal dan perubahan lingkungan hidup telah memperumit situasi psikologis manusia.

Penulisan ini membahas contoh terkini, yang mungkin memenuhi situasi yang kompleks di zaman keemasan kita,dengan memberikan rekomendasi dan saran untuk merawat kewarasan di bawah dinamika global saat ini.

Seperti yang kita ketahui saat ini, banyak sekali perbuatan-perbuatan dulunya yang dianggap tidak etis sekarang malah menjadi hal lumrah, bahkan orang-orang menggapnya sebagai hal biasa dan wajar. Mereka sudah tidak peduli dengan apa yang orang lain perbuat.

Orang-orang saat ini lebih memikirkan diri sendiri dan mementingkan hidupnya sendiri ketimbang harus memperdulikan orang lain, mereka terlalu individualisme, acuh dengan keadaan sekitar,sehingga mereka tidak sadar bahwa saat ini kita sedang dijajah. Bukan berupa fisik tetapi kita dijajah melalui penerus generasi mudanya. Sekarang kita dimudahkan dengan adanya teknologi, diberikan kenikmatan yang membawa kesengsaran.

Coba kita lihat keadaan negara kita saat ini, orang-orang banyak yang tidak waras bukan dalam artian gila,tetapi moral, etika, dan pemikirannya yang tidak waras. Contoh, kasusnya yaitu munculah perilaku cyberbullying.

Cyberbullying merupakan tindakan penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk menjatuhkan, menghakimi seseorang melalui sindiran, makian, kebohongan, dan ancaman pada media elektronik dengan maksud dan tujuan tertentu, dalam jangka waktu yang tertentu. Kekerasan yang terjadi di media dunia maya menyebabkan rasa sakit tertentu, sama halnya dengan kekerasan fisik bahkan efeknya lebih parah dari pada kekerasan fisik.

Penelitian membuktikan bahwa korban bullying selalu depresi, resah, diperlakukan layaknya seperti seekor binatang, direndahkan dan tak berdaya ketika diserang. Korban dari cyberbulling ini sendiri dapat mengalami stress dan tingkat depresi lebih tinggi.

Baca juga  KAYA KOK DARI HASIL PENGGELAPAN DANA JEMAAH HAJI DAN UMROH?

Bukan hanya kasus itu saja, masih banyak sekali perilaku orang zaman sekarang yang di luar nalar dan di luar kewarasan. Mereka tidak memikirkan dampak dari perbuatan mereka, kalua sudah terkena imbasnya barulah menangis meronta-ronta ingin keadilan dan kebebasan.

Oleh karena itu, alangkah baiknya kita selalu terus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, meminta perlindungan dari-Nya dan dijauhkan dari semua larangan-Nya. Kita harus memperkuat iman demi merawat kewarasan dan kesehatan mental di era peradaban modern sekarang.

*penulis merupakan mahasiswa Ilmu Pemerintah Universitas Jambi. 

- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru