Brussel, Oerban.com – Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg meminta China pada hari Senin untuk menunjukkan lebih banyak transparansi dalam program senjata nuklirnya.
Stoltenberg mengadakan tautan video dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi untuk membahas hubungan NATO-China dan tantangan keamanan internasional, kata kantor Stoltenberg dalam siaran pers.
Stoltenberg menegaskan kembali bahwa aliansi militer transatlantik tidak memandang China sebagai musuh, tetapi meminta China untuk memenuhi kewajiban internasionalnya dan meminta Beijing untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab untuk menjaga tatanan internasional berbasis aturan.
Dia mengungkapkan keprihatinan Aliansi tentang modernisasi militer China, khususnya program nuklirnya, dan mengundang Beijing untuk berpartisipasi dalam dialog pengendalian senjata dengan NATO.
Menurut Stoltenberg, para pihak dapat saling diuntungkan dari transparansi kemampuan dan doktrin nuklir mereka.
Selama perdebatan tentang peristiwa terbaru di Afghanistan, kepala NATO menyerukan tindakan internasional terkoordinasi terhadap Taliban untuk memenuhi janji mereka untuk memerangi terorisme dan membela hak asasi manusia.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah NATO, KTT para kepala negara dan pemerintahan bulan Juni membahas “ambisi dan perilaku tegas China yang dinyatakan” dan “kebijakan koersif yang bertentangan dengan nilai-nilai fundamental yang diabadikan di Utara”.
Para kepala negara dan pemerintah menyetujui dialog konstruktif dengan China mengenai isu-isu yang relevan seperti perubahan iklim, tetapi meminta negara itu untuk “menghormati kewajiban internasionalnya dan bertindak secara bertanggung jawab dalam sistem internasional, termasuk sektor luar angkasa, dunia maya, dan maritim”.
Sumber : Daily Sabah
