email : [email protected]

23.6 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Nonton Bareng dan Diskusi Film “Pesta Oligarki”: Menggali Kesadaran tentang Demokrasi dan Penguasaan Sumber Daya Alam

Populer

Kota Jambi, Orrban.com — Kolaborasi antara KAMMI Kota Jambi, Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) menyelenggarakan acara nonton bareng (nobar) dan diskusi film dokumenter “Pesta Oligarki” karya Watchdoc Documentary. Acara ini berlangsung di Kantor WALHI Jambi pada Sabtu, (19/10/2024) malam.

Tujuan dari acara ini untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai penguasaan sumber daya alam di Indonesia oleh korporasi besar, serta dampak negatifnya terhadap tata kelola demokrasi di tanah air.

Dalam diskusi tersebut, Eksekutif WALHI Jambi, Dwi Nanto menegaskan pentingnya film seperti “Pesta Oligarki” untuk membuka mata masyarakat terhadap kondisi negara.

Baca juga  Kolaborasi Walhi dan KAMMI Kota Jambi Buka Mata Masyarakat Lewat Nobar Film Tanah Moyangku

“Indonesia ini milik siapa? Karena dari Sabang sampai Merauke, sumber daya alam kita dikuasai korporat. Ketika sumber daya alam habis, kita akan menghadapi krisis yang sangat mengerikan. Salah satu solusinya adalah perbaikan tata kelola pemerintahan,” ujar Dwi.

Sementara itu, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jambi, Sarwandi menyoroti peran jurnalis dalam menjaga demokrasi.

“AJI Jambi punya tugas besar untuk menjaga demokrasi. Dahulu, demokrasi dibungkam dengan penculikan dan kekerasan. Namun sekarang, kita dihadapkan dengan ancaman yang berbeda. Generasi Z harus siap menjaga demokrasi dengan duduk bersama, berdiskusi, dan aktif dalam ruang-ruang publik,” ungkapnya.

Baca juga  Kecam Pengusiran 4 Jurnalis saat Meliput Tahanan Kabur di PN Sarolangun, AJI Kota Jambi Sampaikan Pernyataan Sikap

Dalam kesempatan yang sama, Ketua KAMMI Kota Jambi, Muhammad Rizki mengkritik kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dianggap melemahkan peran mahasiswa dalam mengawasi pemerintah.

“Semester dua mahasiswa sudah disuruh magang, dikasih uang, dan akhirnya terlena. Dampaknya, jumlah mahasiswa yang turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi semakin sedikit,” ujarnya.

Salah satu peserta diskusi, Julisa, memberikan pandangannya tentang pentingnya aksi nyata setelah diskusi seperti ini.

“Diskusi seperti ini bagus untuk memberikan pandangan dan menyadarkan kita, tetapi diskusi tanpa aksi sama saja dengan bohong. Kita perlu membuat gerakan nyata setelah ini,” tegasnya.

Baca juga  Audiensi dengan DLH, KAMMI Kota Jambi Dorong Penanganan Sampah APK dan Kampanye Berkelanjutan

Diskusi diakhiri dengan sesi tanya jawab yang melibatkan peserta, memperkuat kesadaran bersama akan pentingnya merawat demokrasi dan memperjuangkan keadilan dalam pengelolaan sumber daya alam di Indonesia.

Editor: Ainun Afifah

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru