Bangko, Oerban.com – Di Indonesia yang beriklim tropis, padi ditanam di seluruh daerah dataran rendah sampai dataran tinggi. Umumnya padi diusahakan sebagai padi sawah (85% -90%) dan sebagian kecil (10% -15%) sebagai padi gogo.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus meningkatkan produksi padi guna benar-benar menjamin ketersediaan beras nasional dapat dipenuhi sendiri. Sebab ketersediaan pangan menjadi kunci utama kestabilan ekonomi negara akibat dampak virus corona, sehingga di era new normal ketersediaan pangan dapat dipenuhi secara mandiri.
“Dalam memperkuat ketersediaan pangan khususnya beras, kami dorong percepatan tanam di semua daerah. Kami minta daerah agar tidak membiarkan lahan menganggur, harus tertanami semua. Kami siap bantu, ujar Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Terkait dengan hal tersebut, kelompok tani Senandung Harapan yang diketahui oleh Siswanto turut mendukung hal tersebut. Saat ini kami sedang melakukan pengolahan lahan padi sawah seluas 15 ha, tuturnya.
Kelompok tani yang terletak di Desa Muara Jernih Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin ini melakukan olah tanah menggunakan traktor roda 2 atau biasa disebut TR2. Penyuluh pertanian setempat, Yesi Harnita menyatakan bahwa adanya alat mesin pertanian ini sangat membantu para petani melakukan olah tanah. Sangat menghemat dari segi waktu dan tenaga, tambahnya.
Hal ini sesuai dengan harapan Mentan SYL yang berharap di masing-masing daerah yang mempunyai potensi luas lahan yang ada dapat dimaksimalkan, melalui peningkatan Indeks Pertanaman dengan cara percepatan pengolahan lahan sehingga dapat segera melakukan tanam padi, pemanfaatan jaringan irigasi yang telah dibangun, dan perluasan di areal baru pada lahan kering, lahan rawa-lebak, dan hasil cetak sawah.
Selain petani yang berusaha keras mendukung ketersediaan pangan dengan menanam, penyuluh pertanian juga harus tetap setia mendampingi petani terutama bila petani menemui kendala di lapangan.
“Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada komoditas pangan yang tertahan. Penyuluh harus memastikan petani tetap menanam, seandainya besok kiamat, maka hari ini harus tetap menanam,” tegas Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.
Penulis : Dyah Nastiti. A