Ankara, Oerban.com – Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengatakan bahwa Ankara tidak akan mengumumkan tanggal operasi kontraterorisme lintas batas yang direncanakan melawan PKK dan cabang Suriahnya, YPG. Operasi tidak kenal batas waktu.
Berbicara kepada wartawan pada konferensi pers menjelang keberangkatannya ke Turkmenistan, presiden mengatakan Türki tidak akan meminta otorisasi untuk melakukan operasi tersebut.
“Kami tidak akan menentukan tanggal (operasi) Suriah tetapi tujuan kami jelas. Tujuan kami adalah menciptakan koridor keamanan sedalam 30 kilometer dari perbatasan kami,” kata Erdogan.
Bulan lalu Türki meluncurkan Operasi Claw-Sword di Irak utara dan Suriah, kampanye udara lintas batas melawan kelompok teroris PKK dan cabang Suriahnya, YPG, yang memiliki tempat persembunyian ilegal melintasi perbatasan Irak dan Suriah di mana mereka merencanakan dan terkadang melakukan serangan. di tanah Turki.
Operasi tersebut diluncurkan beberapa hari setelah PKK/YPG melakukan serangan bom di Jalan Istiklal yang populer di Istanbul, menewaskan enam orang dan melukai 81 lainnya.
Setelah operasi udara dimulai pada 20 November, Erdogan juga mengisyaratkan operasi darat yang akan datang di Irak utara dan Suriah utara untuk menghilangkan ancaman teroris.
Presiden menetapkan wilayah Tal Rifaat, Manbij, dan Ain al-Arab (Kobani) yang dikendalikan YPG di Suriah utara sebagai kemungkinan target untuk membersihkan teroris.
Presiden berangkat Selasa ke Turkmenistan untuk menghadiri pertemuan puncak pertama antara para pemimpin Türki, Azerbaijan dan Turkmenistan.
Dia akan bertemu dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan pemimpin Turkmenistan Serdar Berdimuhamedov pada hari Rabu di kota Awaza, Turkmenistan barat, untuk membahas langkah-langkah untuk lebih memperdalam kerja sama antara ketiga negara di berbagai bidang, khususnya dalam perdagangan, energi, dan transportasi.
Pada KTT tersebut, para presiden akan menandatangani beberapa kesepakatan yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama.
Erdogan juga akan mengadakan pembicaraan bilateral di sela-sela KTT.
Sumber : Daily Sabah