email : [email protected]

23 C
Jambi City
Minggu, September 8, 2024
- Advertisement -

P4S Saboh Hate Binaan Kementan Menjadi Narasumber dalam Kuliah Tamu di UNIKI Bireun 

Populer

Bireun, Oerban.com – Sektor Pertanian dan Peternakan menjadi salah satu sektor strategis di Indonesia. Peran sektor ini sangat penting terhadap pertumbuhan perekonomian di Indonesia terutama terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan sebagai penyedia lapangan pekerjaan.

Sebagai negara agraris, kontribusi sektor pertanian dan peternakan terhadap pertumbuhan perekonomian sudah semakin menurun. Salah satu penyebab penurunannya adalah akibat adanya perubahan iklim yang tidak menentu. Hal ini memberikan dampak besar bagi keberalngsungan usaha pada sektor tersebut.

Perubahan pada iklim global ini mempunyai dampak yang buruk terhadap keberlangsungan pembangunan pertanian dan peternakan. Perubahan iklim tersebut dipengaruhi tiga unsur iklim dan komponen alam yang selalu erat kaitannya dengan kegiatan pertanian dan peternakan, yaitu naiknya suhu udara yang berdampak pada unsur iklim lainnya, terutama kelembapan dan dinamika atmosfer. Selain itu, berubahnya pola curah hujan dan semakin meningkatnya intensitas kejadian iklim ekstrim (anomaly iklim) seperti El-Nino dan La-Nina.

Terjadinya perubahan iklim tersebut berdampak langsung pada pergeseran musim yang menyulitkan para petani menetukan masa tanam dan masa panen bagi tanaman mereka. Selain itu, fluktuasi suhu dan kelembapan udara yang semakin meningkat dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan organisme pengganggu tanaman.

Pengaruh iklim terhadap sektor pertanian dan peternakan yang menjadikan banyak dampak bagi perubahan iklim menjadi isu strategis dikarenakan persoalan ini dapat mengancam kepentingan nasional suatu bangsa. Perubahan temperature secara global memicu terjadinya musim kemarau yang berkepanjangan, hujan badai ektrem yang dapat menganggu keberlangsungan ritme pertanian dan oeternakan di Indonesia.

Untuk itu, Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Bireuen melalui Fakultas Sains Pertanian dan Peternakan bekerjasama dengan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) binaan Kementerian Pertanian menggelar Kuliah Tamu dengan tema “Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produktivitas Pertanian dan Peternakan”.

Baca juga  Kukuhkan 15 Young Ambassador, Kementan Harapkan Resonansi Bergerak Cepat

Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Serbaguna Kampus UNIKI Bireuen ini diikuti sekitar 50 peserta dari berbagai perwakilan Instansi diantaranya SMK-PP Bireuen, Mahasiswa UNIKI, Dosen UNIKI, Penyuluh Pertanian serta Petani dan Peternak. Acara ini dipandu oleh Miza Maulana yang merupakan Wakil Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan UNIKI. 

Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan UNIKI, Suryani dalam sambutannya sekaligus membuka acara menyampaikan bahwa kuliah tamu atau Guest Lecture merupakan kegiatan perkuliahan untuk menambah ilmu pengetahuan tentang berbagai hal. Sehingga dosen maupun mahasiswanya serta peserta yang hadid berkesempatan memperluas ilmunya. Karena untuk memperoleh pengetahuan ilmiah, tidak hanya dari bagian internal saja, tapi perlu pandangan tambahan dari luar.  

Dalam Kuliah Tamu tersebut menghadirkan dua orang praktisi pertanian dan peternakan yang handal dan ternama di Aceh sebagai pemeteri yaitu Irham Maulana (Agronomis PT. Agri Makmur Pertiwi) dan Rahmat Kartolo (Anggota Asosiasi Ahli Nutrisi dan Pakan Indonesia cabang Aceh) yang juga merupakan Ketua P4S Saboh Hate binaan Bapeltan Jambi.

Kuliah Tamu adalah salah satu bentuk pendidikan di perguruan tinggi yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa dan masyarakat umum untuk belajar tentang berbagai topik menarik di luar kurikulum utama. Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga menginspirasi dan memotivasi para peserta untuk terus belajar dan berkembang.

Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSMP), Dedi Nursyamsi mengatakan salah satu faktor penting dalam membangun pertanian adalah SDM. “Oleh sebab itu, BPPSDMP akan terus berupaya agar skill, pengetahuan, kemampuan dan juga kapasitas SDM pertanian Indonesia meningkat baik penyuluh, petani, petani milenial, poktan maupun gapoktan,” ujar Dedi. 

Baca juga  Petani Kabupaten Bungo Panen Melon di Tengah Pandemi

Penulis: Ferdinal

- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru