Sarilamak, Oerban.com – Kementerian Pertanian senantiasa mendorong petani ataupun Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) untuk mengembangkan budidaya bawang merah di berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini untuk terus menjaga ketersediaan bawang merah untuk sepanjang tahun.
Salah satunya dibuktikan dengan panen bawang merah yang dilakukan oleh Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Saiyo Sakato. P4S yang merupakan binaan Bapeltan Jambi ini melakukan panen bawang merah varietas Bima dengan produktivitas mencapai 7,6 ton per hektar. Adapun tujuan dari panen ini selain untuk dijual juga dijadikan untuk pembuatan bibit dan tambah tanam.
Sementara itu, penerapan teknologi yang digunakan oleh P4S Saiyo Sakato dalam membudidayakan bawang merah adalah dengan sistem budidaya organik dengan menggunakan pupuk kandang dan tidak memakai pestisida sehingga lebih ramah lingkungan. Ikut hadir dalam kegiatan ini PPL setempat serta 14 orang mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) yang magang di P4S Saiyo Sakato sejak awal Agustus lalu.
Ketua kelompok tani Saiyo Sakato, Busniati mengaku senang dengan pendampingan penyuluh dan panen kali ini. “Alhamdulillah berkat pendampingan penyuluh, kami berhasil panen bawang merah dengan hasil terbaik, sesuai harapan dan dengan harga yang juga cukup bagus. Mudah –mudahan bisa mendongkrak pendapatan petani kami,” aku beliau.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi memberikan acungan jempol untuk kinerja para penyuluh pertanian. “Semua itu tentunya tidak lepas dari peran penyuluh pertanian yang terus melakukan pendampingan kepada petani untuk meningkatkan produksi dan produktivitas sehingga panen bawang merah berhasil. Penyuluh pertanian merupakan garda terdepan dalam pembangunan pertanian, bahkan di era pademi ini pertanian tidak pernah berhenti karena harus menyediakan pangan bagi 270 juta jiwa masyarakat indonesia,” ujar Dedi
P4S Saiyo Sakato sendiri terletak di Desa Balai Panjang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumtera Barat dan baru saja ditetapkan sebagai P4S kelas Madya oleh Kementerian Pertanian pada bulan Maret yang lalu.
Penulis : Nelia Irawati