Yerusalem, Oerban.com – Seorang remaja Palestina ditembak mati oleh pasukan Israel di kota Nablus, Tepi Barat yang diduduki pada hari Kamis (20/7/2023).
“Seorang warga tewas oleh peluru pendudukan (Israel) di Nablus,” kata kementerian Palestina dalam sebuah pernyataan, menambahkan tiga lainnya terluka dan dibawa ke rumah sakit. Pernyataan itu tidak merinci identitas almarhum.
Kantor berita Palestina Wafa, bagaimanapun, mengidentifikasi pria yang tewas oleh tembakan Israel sebagai Badr al-Masri yang berusia 19 tahun. Ia juga melaporkan bahwa tiga lainnya dirawat karena luka-luka.
Pertempuran berbulan-bulan dengan meningkatnya korban jiwa tidak menunjukkan tanda-tanda mereda dan telah menjadi kekerasan terburuk oleh Israel di Tepi Barat yang diduduki dalam hampir dua dekade.
Penembakan hari Kamis terjadi ketika pasukan Israel mengawal jamaah Israel, termasuk kepala polisi Israel dan kepala dewan pemukim Yahudi setempat, ke sebuah situs yang dikenal sebagai Makam Yusuf yang alkitabiah di kota Nablus, Palestina.
Tentara Israel mengklaim pasukannya telah “beroperasi untuk mengamankan pintu masuk terkoordinasi warga sipil Israel ke Makam Joseph di kota Nablus.”
Kuil itu telah lama menjadi titik nyala bentrokan antara warga Palestina dan pasukan Israel. Nablus juga telah menjadi titik sentral kekerasan dalam eskalasi saat ini.
Tentara secara teratur mengawal peziarah Yahudi ke tempat suci, sebuah tindakan yang terus-menerus dikecam oleh warga Palestina sebagai provokasi.
Menurut saksi mata, pengunjuk rasa Palestina membakar ban dan melemparkan batu ke arah pasukan keamanan yang mengawal.
“Pasukan menanggapi dengan tembakan langsung dan sarana pembubaran kerusuhan,” kata sebuah pernyataan Israel.
Kekerasan Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat meningkat awal tahun lalu ketika meluncurkan serangan hampir setiap malam ke Tepi Barat yang diduduki, sebagai tanggapan atas serentetan dugaan serangan Palestina terhadap Israel.
Kekerasan telah melonjak tahun ini, dengan lebih dari 150 warga Palestina tewas oleh tembakan Israel sejak awal 2023 di Tepi Barat dan Yerusalem timur, menurut penghitungan oleh The Associated Press.
Setidaknya 26 orang tewas dalam serangan Palestina terhadap Israel selama waktu itu.
Banyak warga Palestina melihat kekerasan itu sebagai respons alami terhadap 56 tahun pendudukan, termasuk peningkatan pembangunan permukiman oleh pemerintah Israel dan meningkatnya kekerasan oleh pemukim Yahudi.
Israel merebut Tepi Barat dalam perang Timur Tengah 1967, bersama dengan Jalur Gaza dan Yerusalem timur. Orang-orang Palestina mencari wilayah-wilayah itu untuk negara merdeka yang mereka harapkan.
Sumber: Daily Sabah