Oerban.com – Majelis Umum PBB pada hari Kamis (29/6/2023) membentuk sebuah badan independen dengan tujuan mengklarifikasi nasib ribuan orang yang masih hilang di Suriah sejak awal perang pada tahun 2011, meskipun ada keberatan dari Damaskus.
Menurut kelompok non-pemerintah, sekitar 100.000 orang telah hilang sejak dimulainya tindakan keras brutal terhadap protes anti-pemerintah. Lebih dari setengah juta orang telah terbunuh.
“Setelah 12 tahun konflik dan kekerasan di Republik Arab Suriah, sedikit kemajuan telah dicapai dalam meringankan penderitaan keluarga dengan memberikan jawaban mengenai nasib dan keberadaan semua orang hilang,” kata resolusi itu, yang disahkan dengan 83 suara mendukung, 11 menentang dan 62 abstain.
Badan independen di Republik Arab Suriah akan mengklarifikasi nasib dan keberadaan semua orang hilang di negara itu dan memberikan dukungan yang memadai kepada para korban, korban selamat dan keluarga mereka yang hilang.
Namun, Suriah, bersama dengan Rusia, Cina dan Iran, keberatan dengan badan baru itu, dengan mengatakan belum diajak berkonsultasi mengenai resolusi tersebut.
“Rancangan ini jelas mencerminkan campur tangan mencolok dalam urusan internal kami dan memberikan bukti baru tentang pendekatan bermusuhan yang dilakukan oleh negara-negara Barat tertentu terhadap Suriah,” kata duta besar Bassam Sabbagh, menunjuk khususnya ke Amerika Serikat.
Dia menolak mekanisme misterius aneh tanpa definisi yang tepat tentang konsep orang hilang, mekanisme yang tidak terbatas waktu atau terikat secara geografis dan memperingatkan itu dapat digunakan untuk menargetkan negara-negara anggota PBB, terutama negara-negara berkembang.
Resolusi itu menyerukan sekretaris jenderal PBB, komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia dan pihak-pihak terkait lainnya untuk menentukan mandat organisasi baru itu dalam 80 hari ke depan.
Sumber: Daily Sabah
 membentuk sebuah badan independen dengan tujuan mengklarifikasi nasib orang hilang di suriah){kind=link}