Ankara, Oerban.com – Pertumbuhan ekonomi Turki pada kuartal ke-3 menunjukan kinerja yang positif. Ekonomi tumbuh sebesar 6,7% ditengah kondisi pademi. Sementara negara-negara UE dan OECD membukukan penurunan PDB. (02/12/2020)
Juli hingga September ini, sektor ekonomi mengalami penurunan. Penurunan disebabkan oleh langkah-langkah untuk membendung penyebaran COVID19, seperti lockdown dan larangan perjalanan, aktivitas lainnya.
Pada kuartal pertama dan kedua, pertumbuhan ekonomi Turki juga ikut terpukul akibat konsentrasi pemerintah dalam menanggulangi wabah Covid-19.
“Setelah periode puncak pertama wabah virus corona di Turki, ketika ekonomi negara kita mengalami konstraksi hampir 10% pada kuartal kedua, dan kini ekonomi kita pulih dengan cepat,” ungkap pejabat setempat.
Sebaliknya, pada periode yang sama, anggota UE dan OECD mencatat penurunan tajam.
Di antara anggota UE, penurunan PDB terkecil dicatat oleh Lituania dengan minus 1,7%, sedangkan penurunan terbesar terlihat di Spanyol dengan minus 8,7%.
Ekonomi utama UE lainnya seperti Italia, Jerman, Prancis, dan Belanda – masing-masing mencatatkan minus 4,7%, minus 4%, minus 3,9%, dan minus 2,5% tingkat pertumbuhan PDB.
Tingkat pertumbuhan PDB UE dan zona euro juga minus 4,3% dan minus 4,4% pada kuartal ketiga 2020 dibandingkan kuartal yang sama pada 2019.
Tingkat pertumbuhan PDB rata-rata negara-negara OECD minus 4,1% pada periode yang sama.
Di antara anggota OECD, Turki adalah satu-satunya negara yang menunjukkan pertumbuhan PDB positif.
Penurunan PDB terendah terlihat di Norwegia dengan minus 0,1%, sedangkan Chili mengalami penurunan PDB dua digit dengan minus 10,3% pada periode yang sama.
Penulis : Tim Redaksi