Ankara, Oerban.com – Kepala Rosatom pada hari Senin mengatakan dia berencana untuk mengunjungi lokasi pembangunan pembangkit listrik tenaga atom pertama Turki, yang sedang dibangun oleh perusahaan energi nuklir Rusia di garis pantai Mediterania selatan setelah gempa bumi dahsyat melanda wilayah tenggara negara itu.
Lokasi pabrik di Akkuyu, yang terletak sekitar 338 kilometer (210 mil) di sebelah barat pusat gempa 6 Februari, dirancang untuk tahan terhadap getaran kuat dan pejabat mengatakan tidak mengalami kerusakan atau mengalami guncangan tanah yang kuat dari gempa berkekuatan 7,7 dan 7,6 dan gempa susulan.
Alexei Likhachev, kepala Rosatom, mengatakan pada hari Senin bahwa perusahaan berharap gempa tidak akan mempengaruhi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Akkuyu.
“Kami sangat berharap mereka tidak akan melakukannya. Setidaknya, pada saat ini kami tidak merasakan adanya perubahan serius dalam kebijakan kepemimpinan Turki,” kata Likhachev seperti dikutip oleh kantor berita Interfax kepada wartawan.
Dia mencatat bahwa beberapa peralatan yang digunakan selama pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir dikirim untuk membantu membersihkan akibat gempa bumi.
“Perangkat keras ini secara bertahap kembali, dan kami melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan bahwa itu tidak mempengaruhi kecepatan kerja,” katanya. “Saya berencana untuk pergi ke sana segera untuk bertemu dengan pimpinan Türkiye dan mengunjungi lokasi konstruksi fasilitas tersebut,” kata Likhachev.
“Gemetar mencapai lokasi konstruksi Akkuyu tetapi tidak menyebabkan gangguan apa pun pada kecepatan kerja, apalagi kerusakan,” tambahnya.
Rosatom mengatakan pembangkit listrik itu dirancang untuk “menahan pengaruh eksternal yang ekstrim” dari gempa berkekuatan 9,0 skala Richter. Dalam konstruksi pembangkit listrik tenaga nuklir, pembangkit listrik dirancang untuk bertahan dari goncangan yang lebih ekstrem daripada yang tercatat sebelumnya di area tempat mereka berada.
Pembangkit, yang pertama dari empat reaktornya dijadwalkan beroperasi pada paruh pertama tahun ini , akan memiliki kapasitas total 4.800 megawatt listrik, menyediakan sekitar 10% dari kebutuhan listrik Turki.
Tiga reaktor yang tersisa akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2026 dengan kecepatan satu reaktor per tahun.
Menurut angka pemerintah, jika pembangkit listrik mulai beroperasi hari ini, pembangkit itu sendiri dapat menyediakan listrik yang cukup untuk kota berpenduduk sekitar 15 juta orang, seperti Istanbul, tambah Rosatom.
Diperkirakan menelan biaya $ 20 miliar. Rosatom memiliki 99,2% saham dalam proyek tersebut dan dikontrak untuk membangun, memelihara, mengoperasikan, dan menonaktifkan pembangkit tersebut.
Sumber: Daily Sabah
