Jakarta, Oerban.com – Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai NasDem Satori mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi XI DPR RI ke Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kunspek tersebut bertema “Kondisi Perekonomian Daerah Menjelang Puasa Ramadan dan Idul Fitri”.
Dalam kunspek yang berlangsung Kamis (1/4) tersebut Komisi XI DPR bertemu dengan Gubernur DIY, Dewan Gubernur Bank Indonesia, Kepala BPS, Direksi Bank Mandiri, Direksi BTN, Direksi BNI dan Direksi BRI.
Dalam kesempatan tersebut, Satori mengatakan, saat ini jelang bulan puasa dan Idul Fitri 2021, bukan hanya pandemi Covid 19 yang menimpa bangsa Indonesia yang membuat lemahnya perekonomian, tapi juga ada teror bom di Makassar, Sulawesi Selatan dan penyerangan di Mabes Polri. Situasi tersebut, kata Satori, akan menurunkan kepercayaan publik yang dapat menurunkan investasi di DIY.
“Dampak kejadian tersebut terhadap daerah lain khususnya DIY, termasuk pengamanan terhadap obyek-obyek vital, tentunya meningkatkan kewaspadaan. Ini butuh sinergi Polri dan Pemprov DIY untuk mengantisipasinya supaya tidak terjadi di daerah lain. Jangan lupa, diantisipasi kesiapan stok pangan termasuk melonjaknya harga pangan menjelang puasa dan Idul Fitri,” katanya.
Lebih lanjut, Satori juga menyinggung masalah pembentukan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang dibahas saat Rapat Dewan Gubernur BI pada 17-18 Maret lalu.
“Saya mendukung Bank Indonesia membentuk TP2DD di daerah karena dapat mendorong Elektronifikasi Transaksi Pemda (ETP) serta integrasi ekonomi dan keuangan digital. Saya ingin mengetahui sejauh mana pelaksanaan program tersebut di DIY,” tambahnya.
Legislator NasDem dari dapil Jawa Barat VIII (Kabupaten Cirebon, Indramayu, Kota Cirebon) itu juga menyinggung program cinta rupiah, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Bangga Berwisata Indonesia.
Menurut dia, sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia dan dengan berbagai produk unggulan UMKM di DIY, maka dibutuhkan digitalisasi UMKM.
“Program-program BI yang mendukung UMKM seperti program cinta rupiah, Gernas BBI dan Bangga Berwisata Indonesia perlu dikampanyekan terus menerus agar masyarakat menjadi sadar cara tersebut merupakan salah satu upaya dalam pemulihan ekonomi nasional,” tutupnya.
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini