Ankara, Oerban.com – Sebuah pengadilan di ibukota Turki, Ankara, mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk politisi sayap kanan Denmark Rasmus Paludan, yang membakar mushaf Alquran di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm pada bulan Januari dan di tengah serangan berulang terhadap kitab suci umat Islam.
Insiden itu, yang terjadi pada 21 Januari, memicu kemarahan dan kecaman di seluruh dunia Islam.
Investigasi yang diluncurkan oleh Kepala Kantor Kejaksaan Umum Ankara terhadap Paludan atas tuduhan secara terbuka menghina nilai-nilai agama kini sedang berlangsung.
Sebagai bagian dari penyelidikan, Kepala Kejaksaan Negeri meminta penangkapan Paludan untuk mendapatkan kesaksiannya mengenai insiden pembakaran Alquran.
Setelah mengevaluasi permintaan tersebut, Pengadilan Pidana Perdamaian ke-8 Ankara mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk politisi Denmark tersebut.
Telah terjadi lonjakan serangan terhadap kitab suci umat Islam. Bulan lalu, pengungsi Irak yang berbasis di Swedia Salwan Momika juga membakar halaman-halaman Alquran di luar masjid Stockholm, memicu gelombang kebencian dan kemarahan di seluruh dunia Muslim.
Pada hari Kamis (20/7/2023), ia menginjak-injak salinan Alquran di daerah berumput dekat kedutaan Irak di Stockholm. Dua pengunjuk rasa membakar Alquran di luar pandangan penonton dan kamera. Irak mengusir utusan Swedia atas insiden kebencian itu, ketika kedutaan Stockholm di Baghdad diserbu.
Sumber: Daily Sabah
