email : [email protected]

24.5 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Kontekstual untuk Meningkatkan Keterampilan Sains Peserta Didik

Populer

Oleh : Nurul Fauziah

Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Fisika UNP

Modul merupakan bahan ajar cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta didik. Guru tidak secara langsung memberi pelajaran kepada peserta didik dengan tatap muka, tetapi cukup dengan modul berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan tentunya dengan karakteristik modul.

Salah satu tujuan penyusunan modul adalah menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntunan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik materi ajar dan karakteristik peserta didik. Modul pembelajaran merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Pengembangan modul fisika berbasis kontekstual masih perlu dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan sains peserta didik.

Selama ini proses pembelajaran di dalam kelas juga kurang melibatkan interaksi peserta didik karena beberapa hal salah satunya karena keterbatasan waktu sehingga penddik lebih cenderung menggunakan pendekatan teacher centered. Sedangkan tuntutan kurikulum 2013 mengharuskan pendidik untuk menggunakan pendekatan student centered yang membutuhkan waktu. Keterbatasan waktu di dalam kelas dapat dipenuhi dengan proses pembelajaran yang dilakukan secara mandiri oleh masing-masing peserta didik dengan bantuan modul pembelajaran yang sudah didesain sesuai dengan tujuan pembelajaran. 

Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mempelajari benda-benda di alam secara fisik dan dituliskan secara matematis agar dapat dimengerti oleh manusia dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat manusia. Berdasarkan hal tersebut maka pembelajaran fisika tidak lepas dari penguasaan konsep, menerapkannya dalam penyelesaian masalah fisika, dan bekerja secara ilmiah. Namun, pembelajaran fisika dalam kelas saat ini cenderung menekankan pada penguasaan konsep dan mengesampingkan kemampuan pemecahan masalah fisika sehingga kemampuan peserta didik dalam memecahkan permasalahan masih tergolong rendah. 

Baca juga  Bahan Ajar IPA Terintegrasi Immersed dalam Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Siswa

Dalam menghadapi tantangan abad ke-21, guru lebih baik mempersiapkan peserta didik untuk menjadi seorang penyelidik, pemecah masalah, berpikiran kritis dan kreatif. Oleh karena itu untuk dapat menghadapi tantangan tersebut, di samping guru menyiapkan peserta didik yang memiliki keterampilan sains juga diiringi dengan pengembangan modul yang dapat menunjang pembelajaran peserta didik secara mandiri.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Laila Puspita (2019) dengan judul pengembangan modul berbasis keterampilan proses sains sebagai bahan ajar dalam pembelajaran biologi, hasil yang didapat adalah modul berbasis keterampilan proses sains sebagai bahan ajar pembelajaran biologi pada materi sistem ekskresi manusia layak dan menarik untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan modul fisika berbasis kontekstual dapat meningkatkan keterampilan sains peserta didik yang sudah sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 serta pendidikan abad 21.

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru