Kota Jambi, Oerban.com – Fakta pertama, UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca. Ini menandakan betapa daruratnya minat baca di kalangan mahasiswa bahkan di masyarakat Indonesia itu sendiri.
Minat baca ini sangat krusial terhadap kemajuan suatu bangsa, dan mahasiswa adalah generasi penerus dari suatu bangsa itu sendiri. Kalau saja di kalangan mahasiswa krisis literasi baca apalagi di khalayak umum.
Mahasiswa terkenal dengan intelektualnya. Akan tetapi, akan jadi masalah jika seorang mahasiswa kehilangan jati dirinya dari seorang pembelajar yang ulung. Fakta yang terjadi di lapangan mahasiswa sangat kurang minat baca, maka akan berdampak atas kemajuan suatu bangsa. Seperti melemahnya sumber daya manusia (SDM) dan meningkatkatnya pengangguran sebab kurang membaca.
Menurut data World’s Most Literate Nations, oleh Central Connecticut State University tahun 2016, peringkat literasi Indonesia berada di posisi kedua terbawah dari 61 negara yang diteliti. Inilah salah satu penyebab kenapa Indonesia masih menjadi Negara berkembang, kalau kita melihat negara maju tingkat minat bacanya sangat tinggi seperti Singapura, Amerika dan Jepang.
Di negara maju tersebut pemerintah sangat memperhatikan betapa pentingnya membudayakan membaca seperti Pemerintah Jepang juga menyediakan perpustakaan umum dengan berbagai fasilitas pendukung seperti Wi-Fi, komputer, dan ruang baca yang nyaman. Saat ini, terdapat 3.106 perpustakaan umum di Jepang, termasuk 62 perpustakaan prefektur, 2.433 perpustakaan kota, 610 perpustakaan kota, dan satu perpustakaan daerah.
Jika bangsa Indonesia ingin menjadi negara maju seperti negera-negara maju lainya di Asia dan Eropa maka Indonesia harus meningkat minat baca pada sistem pendidikan mulai dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), hingga tingkat Universitas dan bahkan di masyarakat umum. Kita bisa berkaca kepada negara maju yang sangat memperhatikan betapa pentingnya literasi bagi kemajuan bangsa mereka. Contohnya seperti sekolah di Inggris, mereka mengadakan reading day setiap pekan guna membudayakan membaca sejak dini.