Oleh: Al Zikri*
Oerban.com – Berita pemecatan Ketua Ikatan Mahasiswa dan Masyarakat Jambi (IMMJ), Muhammad Muhlisin Yusuf, menjadi perhatian setelah ia diduga mencemarkan nama baik organisasi tersebut. Alasan utama pemecatan ini terkait dengan perilaku yang dianggap tidak mencerminkan etika seorang pemimpin organisasi. Kabarnya, ia telah dua kali digerebek oleh masyarakat, pertama di Sekretariat IMMJ yang berlokasi di Sungai Putri, dan kedua di Bugenfil. Tindakan ini disebut telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
Selain itu, dalam menjalankan kepemimpinan, Muhammad Muhlisin Yusuf diduga sering mengambil keputusan secara sepihak atau otoriter tanpa melakukan musyawarah bersama pengurus lainnya. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan dalam internal organisasi karena dianggap tidak sesuai dengan prinsip organisasi yang mengutamakan musyawarah dan transparansi dalam pengambilan keputusan.
Atas dasar tersebut, keputusan pemecatan diambil demi menjaga nama baik organisasi dan memastikan ketenangan serta kenyamanan masyarakat sekitar yang merasa terganggu oleh perilakunya.
Pemecatan Ketua Ikatan Mahasiswa dan Masyarakat Jambi (IMMJ), Muhammad Muhlisin Yusuf, tengah menjadi sorotan publik. Keputusan ini diambil oleh pengurus organisasi setelah serangkaian peristiwa yang dianggap mencoreng nama baik IMMJ. Selama masa kepemimpinannya, Muhlisin terlibat dalam beberapa insiden yang dianggap tidak sesuai dengan etika kepemimpinan dan mengakibatkan keresahan masyarakat. Hal ini mendorong pengurus untuk mengambil langkah tegas demi menjaga citra organisasi yang selama ini dikenal positif di masyarakat.
Salah satu alasan utama pemecatan ini adalah dugaan perilaku yang tidak mencerminkan nilai-nilai yang dijunjung oleh IMMJ. Muhlisin dikabarkan telah dua kali digerebek oleh masyarakat, pertama di Sekretariat IMMJ yang terletak di Sungai Putri dan kemudian di kawasan Bugenfil. Kedua insiden tersebut menimbulkan kegemparan di kalangan masyarakat setempat, terutama karena peristiwa tersebut terjadi di tempat yang seharusnya menjadi simbol kepercayaan dan integritas bagi organisasi. Kejadian ini dinilai sangat mencederai kepercayaan masyarakat terhadap IMMJ.
Tidak hanya masyarakat yang merasa resah, para anggota dan pengurus IMMJ sendiri merasakan dampak negatif dari tindakan ketua mereka. Beberapa anggota menyatakan bahwa insiden ini telah mengakibatkan keretakan dalam hubungan internal organisasi. Mereka merasa perilaku Muhlisin tidak sesuai dengan nilai-nilai yang selama ini mereka usahakan untuk dibangun. Beberapa di antara mereka juga mengaku kehilangan kepercayaan terhadap kepemimpinan yang bersangkutan, yang seharusnya menjadi contoh dan panutan bagi anggota lainnya.
Di sisi lain, pola kepemimpinan Muhlisin juga menuai kritik dari pengurus dan anggota IMMJ. Ia dianggap sering mengambil keputusan secara sepihak, tanpa melalui proses musyawarah yang seharusnya menjadi prinsip dasar dalam sebuah organisasi. Sikap otoriter ini semakin memperparah ketidakpuasan di kalangan anggota, yang merasa terpinggirkan dalam setiap keputusan penting yang diambil. Tindakan ini tidak hanya mencerminkan kepemimpinan yang tidak demokratis, tetapi juga menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap suara dan pendapat dari para anggota lainnya.
Keputusan pemecatan ini akhirnya diambil sebagai bentuk tanggung jawab pengurus IMMJ untuk melindungi nama baik organisasi dengan di tanda tangani 4 dewan pendiri IMMJ. Mereka berpendapat bahwa tindakan ini diperlukan agar organisasi dapat terus berfokus pada tujuan utamanya, yaitu memberdayakan mahasiswa dan masyarakat Jambi.
Dengan adanya pemecatan ini, diharapkan citra IMMJ dapat dipulihkan dan kepercayaan masyarakat terhadap organisasi ini kembali meningkat. Pengurus juga menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk memperbaiki sistem internal organisasi agar kejadian serupa tidak terulang.
Pemecatan Muhammad Muhlisin Yusuf diharapkan dapat menjadi pelajaran berharga bagi IMMJ serta bagi organisasi lainnya dalam menjaga integritas dan kepercayaan publik. Kejadian ini mengingatkan semua pihak bahwa seorang pemimpin memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga nama baik organisasi yang diwakilinya. Selain itu, pengurus IMMJ menyatakan akan lebih selektif dalam memilih pemimpin di masa depan, memastikan mereka memiliki integritas, profesionalisme, dan komitmen terhadap nilai-nilai organisasi.
Hasil kongreslub IMMJ lansung pergantian ketua tanggal 26 Oktober 2024, Al Zikri terpilih sebagai ketua umum IMMJ: Menyeimbangkan Teknologi dan Kemanusiaan Menuju Era Society 5.0
Al Zikri terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muaro Jambi (IMMJ) dalam musyawarah yang digelar di Aula Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Muaro Jambi. Terpilihnya Al Zikri menjadi momen penting bagi IMMJ dalam upaya menghadapi tantangan zaman dengan mengusung tema “IMMJ Menuju Era Society 5.0: Menjaga Keseimbangan Teknologi dan Kemanusiaan”*. Kepercayaan penuh yang diberikan oleh para anggota ini menunjukkan keyakinan akan kemampuannya untuk membawa IMMJ melangkah lebih jauh di era modern.
Dalam pidato penerimaan jabatannya, Al Zikri menegaskan komitmennya untuk memimpin IMMJ menuju arah yang lebih progresif di era Society 5.0, sebuah era di mana teknologi dan manusia harus berjalan beriringan. Al Zikri mengingatkan bahwa kemajuan teknologi yang pesat harus disertai dengan upaya menjaga nilai-nilai kemanusiaan. Ia menegaskan pentingnya mahasiswa Muaro Jambi sebagai agen perubahan untuk tetap mengutamakan keseimbangan antara penguasaan teknologi dan identitas sosial mereka.
Ia juga mengajak seluruh anggota IMMJ untuk berperan aktif dalam menyukseskan Society 5.0, di mana teknologi tidak hanya menjadi alat bantu, tetapi juga menjadi bagian dari keseharian masyarakat. Menurutnya, dengan pemanfaatan teknologi secara bijak, mahasiswa dapat berkontribusi lebih luas, tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga dalam kehidupan sosial dan budaya. “Era ini menuntut kita untuk beradaptasi, namun tetap menjaga jati diri sebagai manusia,” ujarnya.
Sebagai Ketua Umum, Al Zikri berencana mengembangkan berbagai program yang akan memberdayakan mahasiswa dalam penggunaan teknologi. Program-program ini termasuk pelatihan digital, seminar inovasi, serta kegiatan sosial yang bertujuan untuk mempererat hubungan dengan masyarakat. Dengan langkah ini, IMMJ berharap dapat mempersiapkan anggotanya agar memiliki keterampilan digital yang relevan sekaligus pemahaman sosial yang mendalam.
Di bawah kepemimpinannya, IMMJ juga akan fokus pada kolaborasi dengan berbagai pihak, baik dari sektor pendidikan, pemerintah, maupun swasta, untuk mengembangkan program-program yang dapat memberikan manfaat langsung bagi mahasiswa Muaro Jambi. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperluas cakrawala mahasiswa dalam menghadapi tantangan global, sembari tetap berakar pada nilai-nilai lokal.
Dengan terpilihnya Al Zikri, IMMJ diharapkan dapat melahirkan generasi muda yang adaptif dan berdaya saing tinggi, serta mampu menghadapi era Society 5.0 dengan bijaksana. Melalui peran dan kontribusi mereka, mahasiswa Muaro Jambi akan terus memberikan dampak positif bagi masyarakat dan berperan aktif dalam membangun masa depan yang seimbang antara teknologi dan kemanusiaan.
*Ketua IMMJ yang terpilih di Kongreslub IMMJ.