Bagansiapi-api, Oerban.com – Tetap bertahan dengan menggali kreatifitas sudah menjadi keharusan di masa pandemi Covid19. Tak ada pilihan lagi, masyarakat tetap harus produktif dan menjaga stamina tubuhnya agar tak terpapar virus yang belum ditemukan obatnya sampai saat ini. Salah satu asupan yang dibutuhkan oleh tubuh agar tetap sehat adalah sayuran dan buah-buahan.
Penyebaran Covid-19 yang massif memaksa pemerintah mengambil sejumlah kebijakan. Kebijakan terbaru yang dilakukan Presiden Joko Widodo untuk mencegah penyebaran covid-19 semakin meluas. Sebelumnya telah ada imbauan pembatasan sosial (sosial distancing), kewajiban menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Dari sejumlah kebijakan berupa larangan berkerumun, imbauan ‘di rumah aja’, dan sejumlah imbauan lain sudah pasti berdampak terhadap kehidupan masyarakat, salah satunya yang paling nyata terlihat adalah dampak ekonomi.
Kementerian Pertanian telah memiliki strategi pertanian dalam menghadapi Covid-19. Diantaranya Optimalisasi lahan dan pekarangan dengan tanaman pangan untuk kebutuhan rumah tangga.
Dalam rangka mempercepat penganekaragaman pangan dan memperkuat ketahanan pangan masyarakat, Kementerian Pertanian (Kementan) menggalakkan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
“Memanfaatkan lahan pekarangan menjadi salah satu upaya strategis Kementerian Pertanian (Kementan) dalam penyediaan pangan di era new normal. Melalui kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L), diharapkan ketahanan pangan tetap terjaga di tengah kondisi pandemi yang berdampak pada perekonomian”, ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan.
Dimana Para penyuluh dan petani tetap menjaga ketahanan pangan walaupun pandemic covid masih merebak.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menegaskan pangan adalah masalah yang sangat utama.
Seperti yang selalu dikatakannya, bahwa penyuluh merupakan garda terdepan pertanian dan tetap akan terus kami bekerja mendampingi petani di wilayah binaan untuk tetap menyediakan pangan bagi masyarakat Indonesia. Di tengah wabah Covid-19 garda pertahanan pangan harus tetap eksis,” ujarnya.
Seperti yang dilakukan oleh para penyuluh di kabupaten Rokan Hilir saat ini dengan serius melakukan pedampingan P2L kepada KWT yang tersebar di Kabupaten Rakan Hilir salah satunya pada KWT Maju Bersama Kepumghuluan Jumrah kabupaten Rokan Hilir.
Menurut Penyuluh Pertanian Setempat, Tomira Zaa, “Pembengan P2L ini dijadikan sebagai pemenuhan kebutuhan pangan keluarga, tambanya
Menurut Kabid Aneka Ragam Kosumsi Pangan DKPP Rokan Hilir Amrizal ini merupakan bentuk pembinaan dan bimbingan P2L yang bertujuan memafaatkan lahan pekarangan dan lahan kosong guna untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi rumah tangga.
“Dengan berjalanya kegiatan P2L ini diharapkan masyarakat khususnya ibu-ibu dapat memanfaatkan lahan pekarangan menjadi sebuah taman yang dapat memenuhi kebutuhan sehari- hari dengan menanam berbagai jenis sayuran sehingg tidak perlu lagi keluar rumah untuk belanja kebutuhan dapur dan kedepanya dapat membantu keuangan anggota kelompok tentunya Ungkapnya.
Melalui P2L, konsep kegiatan tersebut dapat menjadi jembatan untuk meningkatkan pendapatan,” cetusnya lagi.
Penulis : Puji Lestari