Muaro Bungo, Oerban.com – Untuk memastikan stok pangan di masa New Normal, Penyuluh Kostratani Hulu Sungai Tengah (HST) anjangsana ke Kelompok Tani (Poktan). Peninjauan ini sebagaimana imbauan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi menegaskan, adanya penguatan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dengan gerakan Kostratani.
Dedi mengemukakan, Kementan memiliki tiga program utama dalam mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern, melalui gerakan Kostratani.
“Program utama ini merupakan momen untuk bangkitnya lagi penyuluhan pertanian Indonesia,” kata dia.
Kostratani adalah gerakan pembaharuan pembangunan pertanian kecamatan, melalui optimalisasi tugas, fungsi dan peran BPP dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Pasukan utamanya adalah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang bertugas di BPP, mengawal dan mendampingi petani dalam penyediaan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya di wilayah kerja atau binaan.
Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di kecamatan Bathin III kabupaten Bungo lebih mengoptimalkan ‘Anjangsana’ ke petani dengan mendatangi langsung mereka diareal pertanian saat pandemic covid-19 ini.
‘Kami selaku penyuluh pertanian tetap melakukan pedampingan pada petani untuk mengupayakan hasil pertanian yang maksimal dan menjaga ketersediaan hasil pertanian mulai dari pengolahan lahan sampai panen hingga pasca panen walaupun kondisi masih pandemik covid-19 jelas penyuluh pertanian Bathin III Yasmanidar.
Kami terus melakukan bimbingan terhadap petani tentang cara pengendalian hama penyakit, pemupukan berimbang serta bagaimana melakukan pemeliharaan yang efektif sehingga nanti saat panen nanti akan memperoleh hasil yang memuaskan.
Saat ini kami sedang melakukan bimbingan dan monitoring di kelompok Tani (Poktan) Hidup baru Desa Teluk Panjang kabupaten Bungo saat ini sedang melakukan penanaman cabe, dengan luas tanam 0.5. “Kami berharap para petani dapat menikmati hasil panen sesuai yang diharapkan,” jelasnya.
“Kami tidak melakukan pertemuan di gedung kelompok tani sebagaimana dilakukan, tapi kami melakukan anjangsana ke petani,” kata Yasmanidar.
Penyuluh pertanian di Kecamatan Bathin III hingga sekarang tetap melakukan aktifitas penyuluh di saat pendemi ini tetap berjalan seperti biasa. “Namun kami tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker, menjaga jarak dan menjaga kesehatan,” tutur Yasmanidar.
Penulis: Yasmanidar