Aceh Utara, Oerban.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan bahwa, “Produk pertanian merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Produksi terus berjalan, dari petani untuk pangan negeri.”
“Pertanian tidak boleh berhenti” tetap olah tanah, tanam dan penen, itulah pesan yang selalu disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi kepada seluruh insan pertanian tidak terkecuali penyuluh pertanian dan para petani.
Seperti yang dilakukan oleh kelompok tani Cot Awe Desa Pulo Barat kecamatan Kuta Makmur Aceh Utara melakkan pengendalian hama dengan membuat perangkap buah lalat buah pada tanaman semangka.
Kegiatan pembuatan perangkap lalat buah langsung di bimbing oleh penyuluh setempat yakni Yuskarina, SP. kegiatan ini merupakan kunjungan dua mingguan penyuluh ke kelompok tani dengan materi pembuatan perangkap hama lalat buah pada tanaman semangka yang langsung dipraktekkan di lapangan dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah tersedia seperti toples bekas, kapas, kawat, air sabun, dan petrogenol, selain murah perangkap hama lalat buah ini juga ramah lingkungan.
Yuskarina selaku penyuluh mengatakan tujuan pembinaan ini agar petani dapat mengendalikan hama lalat buah dengan menggunakan perangkap hama lalat buah ramah lingkungan.
Dengan adanya kegiatan bimbingan oleh penyuluh kepada petani diharapkan anggota kelompok tani Cot Awe dapat melakukan mengendalikan Hama pada tanaman Hortikultura khususnya semangka tapi tetap harus diimbangi dengan perawatan pengendalian OPT maka hasil panen akan maksimal .
Junaidi selaku anggota kelompok tani menjelaskan Ketergantungan petani terhadap penggunaan insektisida sintetik untuk mengendalikan hama cukup tinggi, sehingga perlu segera diatasi dengan mencari alternatif pengendalian lain yang ramah lingkungan,imbuhnya.
pengendalian dengan pestisida kimia selain mengeluarkan biaya yang banyak untuk membeli pestisida (insektisida) hingga mencapai 50% dari total biaya usaha tani juga mengandung resiko karena adanya residu pestisida pada bagian tanaman atau buah yang di konsumsi langsung oleh manusia sehingga berpengaruh terhadap kesehatan.
Pada Setiap kesempatan juga , Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), menegaskan di setiap kesempatan, pertanian merupakan garda terdepan , “Kegiatan tidak boleh berhenti, bahkan peran penyuluh justru menjadi sangat penting untuk meningkatkan produksi pertanian,” tegas Dedi.
Peran penyuluh harus dioptimalkan dalam mendampingi petani agar keberpihakan terhadap petani benar-benar terwujud. Dan salah satu langkah penyuluh yang dapat diambil agar pendampingan benar-benar dirasakan oleh petani adalah dengan memberikan solusi permasalahan yang sedang dan selalu dihadapi petani disuatu wilayah, ujar Dedi
Penulis: Puji Lestari