Yerusalem, Oerban.com – Perdana Menteri Israel Naftali dinyatakan positif virus corona dan bekerja dari rumah, dari rilis kantornya Senin (28/4) lalu ketika pihak kepolisian sedang mengumpulkan bukti penembakan yang terjadi beberapa jam sebelumnya.
Kantor Bennett mengatakan perdana menteri dalam kondisi baik-baik saja dan akan melanjutkan jadwalnya seperti yang direncanakan, tentang pengarahan serangan Minggu malam yang menewaskan dua petugas perbatasan.
Israel mengalami sedikit peningkatan infeksi COVID-19 karena subvarian omicron menyebar di sana seperti di banyak negara lain. Bennett dan hampir setengah dari Israel telah menerima tiga vaksinasi.
Dalam beberapa hari terakhir, Bennett bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Dan beberapa jam sebelum tes, Bennett bergegas ke kota Hadera, di mana orang-orang bersenjata membunuh dua petugas Polisi Perbatasan dan melukai empat lainnya sebelum mereka ditembak dan dibunuh.
Pemerintah mengatakan para penembak adalah pendukung kelompok teroris Daesh, dan Daesh telah mengaku bertanggung jawab. Itu adalah serangan mematikan kedua yang dilakukan di sebuah kota Israel dalam waktu kurang dari seminggu menjelang periode bergejolak menjelang bulan suci Ramadhan. Pihak berwenang dalam siaga tinggi.
Serangan itu juga mengancam akan membayangi pertemuan para menteri luar negeri di gurun Negev, di mana kesepakatan nuklir Iran diharapkan menjadi agenda utama. Para peserta pertemuan itu, dari Amerika Serikat dan empat negara Arab, mengutuk penembakan itu.
Selasa lalu, seorang penyerang tunggal yang diyakini terinspirasi oleh kelompok Daesh membunuh empat orang dalam serangan penusukan di Israel selatan sebelum dia dibunuh oleh orang yang lewat.
Sumber : Daily Sabah