Sarolangun, Oerban.com – Dengan tekat yang kuat dan kerjasama antara petani dan penyuluh Indonesia masih mampu bertahan dalam menjaga ketahanan pangan khususnya beras. Dalam situasi seperti ini penyuluh dan petani masih tetap bekerja di lapangan khususnya dalam pelaksanaan budidaya. Hal tersebut dilakukan dalam rangka terus mengawal Indonesia agar tidak masuk kepada krisis pangan. (19/10/2020)
Semangat para penyuluh dan petani untuk selalu mengawal ketahanan pangan tidak terlepas dari motivasi Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang senantiasa menegaskan bahwa ketersediaan pangan sangat menentukan keberhasilan Indonesia menangkal virus COVID-19.
“Pertanian tidak boleh berhenti, pangan adalah kebutuhan pokok manusia setiap har yang juga berperan penting menjaga stabilitas nasional”, tegas SYL.
Senada dengan Mentan SYL, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyampaikan agar pertanian tidak boleh berhenti, seperti apapun kondisinya. Semua actor dalam sektor ini harus bahu membahu dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Arahan kerjasama tersebut telah direalisasikan oleh stakeholders pertanian di Kabupaten Sarolangun. Guna menjaga ketahanan pangan di wilayahnya, Pemerintah Daerah menyalurkan bantuan berupa 3500 kgbenih padi, 350 paket herbisida dan 350 paket insektisida kepada petani di Desa Tinting, Kecamatan Sarolangun , Kabupaten Sarolangun.
Kegiatan penyaluran bantuan tersebut merupakan inisiasi dari berbagai pihak baik dari pemerintah daerah, pemerintah desa dan penyuluh pertanian. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kadis TPHP, Kepala UPTD, Kordinator BPP beserta penyuluh.
Kadis TPHP mengatakan bantuan berupa sejumlah saprodi ini dilakukan semata mata sebagai bentuk perhatian pemerintah Sarolangun kepada para petani.
“Diharapkan adanya bantuan ini dapat meningkatkan perekonomian para petani. Saya juga berharap padi yang nanti dihasilkan dapat meringankan para petani di sini akibat COVID-19”, pungkas Kadis.
“Pengucuran dana tersebut difokuskan dalam rangka menjaga ketahanan pangan di tahun 2020 di saat situasi sulit yang sedang dilanda pandemic COVID-19. Selain itu, dana tersebut diharapkan dapat membantu untuk memulihkan ekonomi warga”, tambahnya.
Di sisi lain, kegiatan ini juga tidak akan berhasil tanpa bantuan penyuluh pertanian. Penyuluh bertugas untuk mendata petani penerima manfaat dalam rangka memastikan bahwa penerima manfaat dari bantuan tersebut dapat tepat sasaran.
Penyuluh pertanian BPP Sarolangun menegaskan bahwa bantuan berupa saprodi ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk dapat meningkatkan produktivitas padi, jelasnya.
Penulis : Ahmad. SJ
Editor : Tim Redaksi