Kota Jambi, Oerban.com – Seiring berkembangnya pengetahuan dan teknologi, perlahan generasi muda mulai terjun ke sektor pertanian. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian menargetkan hadirnya jutaan petani dan pengusaha milenial di sektor pertanian. Pemerintah meyakini tumbuhnya pengusaha muda di sektor pertanian akan mampu memperkecil angka pengangguran di tanah air.
Getaran semangat serta aksi petani millenial tak perlu diragukan lagi. Seiring berjalan waktu kiprahnya semakin nyata dalam mendukung pembangunan pertanian di Indonesia yang dikenal dengan negara agraris.
Baru-baru ini, Petani Milenial/Andalan yang tergabung dalam Young Ambassador Agriculture (YAA) Program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) dan Duta Petani Milenial/Andalan (DPM/DPA) Kementerian Pertanian RI menggelar Konsolidasi Nasional di Bogor, 2-4 November 2023.
Kegiatan ini dihadiri oleh petani milenial yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Kegiatan konsolidasi nasional ini dibuka oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pendidikan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi.
Dalam sambutannya Dedi menyampaikan bahwa petani milenial memiliki peran penting dalam menjamin ketersediaan pangan di Indonesia.
“Yang menjamin berdiri tegaknya negara dan bangsa adalah petani milenial, petani milenial punya peran penting untuk bangsa dan negara, karena petani milenial, garda terdepan dalam mencapai ketahanan pangan nasional,” jelasnya.
Dedi berpesan kepada para petani milenial agar dapat meningkatkan keunggulan komparatif dan kompetitif.
“Caranya adalah tingkatkan produktivitas, kualitas, dan tekan HPP dengan smart farming, sehingga mampu meningkatkan daya saing,” pesan Dedi.
Ketua umum Badan Pengurus Harian Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan (BPH DPM/DPA), Sandi Octa Susila menyampaikan bahwa kegiatan konsolidasi nasional mendorong untuk penguatan internal organisasi terhadap tujuan utamanya yakni resonansi kepada generasi muda dalam bidang pertanian, serta kolaborasi dengan stakeholder agar dapat secara optimal dilaksanakan di tahun 2024.
“Kita berharap kolaborasi lima elemen pentahelix yakni pemerintah, swasta, akademik, media dan komunitas bisa saling terlibat. Sehingga upaya kita untuk menjalankan program dapat berjalan optimal, cepat dan akseleratif,” jelas Sandi.
Ketua YAA Program YESS 2023, Rizky Bayu Pradana menyampaikan hasil rekomendasi yang dihasilkan dari kegiatan konsolidasi nasional ini di antaranya melakukan kegiatan resonansi yang diikuti seluruh Young Ambassador Agriculture, sinergitas dan kolaborasi antara Young Ambassador Agriculture dengan DPM/DPA, hingga pemilihan Young Ambassador Agriculture 2024.
“Beberapa program yang sudah dilaksanakan Young Ambassador di antaranya YAA Goes to Campus, Kolaborasi dengan pemerintah daerah, diskusi publik, hingga pembuatan website,” ungkap Bayu.
Diharapkan melalui kolaborasi, dapat menumbuhkan petani-petani milenial yang mampu berkontribusi pada sektor pertanian sebagai sektor paling esensial di Indonesia.(*)
Editor: Ainun Afifah