Serpong, Oerban.com – Program Rural Empowerment Agriculture Development Scaling up Innitiative (READSI) Kementerian Pertanian (Kementan) terus dioptimalkan dalam mendukung pertumbuhan produksi pangan pertanian daerah. Dimana Tujuan program ini meningkatkan kesejahteraan petani dan meningkatkan taraf hidup secara berkelanjutan. Untuk memantau kinerja dan kemajuan pelaksanaan program Readsi di 6 Provinsi dan 18 Kabupaten maka tela dilaksanakan persiapan monitoring dan evaluasi program READSI tahun 2021 di Hotel Santika Teras Kota, BSD City Serpong, Tanggerang Selatan. Pada tanggal 17-19 Maret 2021.
Kegiatan Ini dilakukan dalam rangka pengawalan kegiatan Program READSI T.A 2021 serta konsolidasi Tim Teknis UPT dengan Liaison Officer (LO) tim Pusat, Pusat Pelatihan Kementan.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian PPSDMP Kementerian Pertanian dan dihadiri oleh koordinator Bidang Program dan Kerja sama, Subkoordinator Kerjasama Pelatihan, Sub Kordinator Standarisasi Kompetensi, Manager, Deputi, READSI, Fasilitator Desa, Kelompok tani, LO, serta Tim Teknis Readsi yang terdiri dari 2 orang widyaiswara perwakilan dari 10 UPT Pusat Pelatihan Kementan.
Dalam Sambutan dan Arahannya, Kepala Pusat Pelatihan, Bustanul Arifin Cahya mengatakan, “ Tim teknis widyaiswara diharapkan memanfaatkan dan memperkaya diri untuk menguasai lapangan melalui penugasan di lapangan, sehingga apa yang disampaikan sudah dirasakan. Alhamdulillah kita sudah berani untuk membuat kegiatan yang tidak hanya janji tapi punya bukti.” Terang Bustanul
“ Fasilitator Desa terus mengawal kegiatan Readsi dan tetap bekerja bersama penyuluh, staf Teknis kabupaten dan mendukung serta mengakselerasi yang telah dilaksanakan penyuluh. Fasilitator juga harus dapat mengisi kekosongan yang ada dan mendukung program utama kementan termasuk administarasi dan teknis yang disertai eviden kegiatan,” tambah Bustanul.
Dalam acara ini ini juga diberikan reward terhadap FD yang telah memberikan kontribusi yang luar biasa dalam mendukung program Readsi dan membangun pertanian di wilayahnya yang berasal dari 6 Provinsi berdasarkan kriteria tertib administrasi, Kordinasi dan kerjasama, serta pendampingan.
Kegiatan Readsi T.A 2021 difokuskan pada peningkatan kapasitas kelembagaan petani diarahkan pada penguatan kapasitas dan manajemen kelompok tani yang lebih kuat dan berorientasi usaha formal, disinergikan dengan konsep penumbuhan Korporasi Petani dan Kostratani, yang mendukung program utama Kementerian Pertanian. Dimana Program Reads imencakup 4 komponen utama yaitu : pengembangan Pertanian dan Mata Pencarian di pedesaan, peningkatan pelayanan penyuluhan, penyediaan Saprodi, dan Pemasaran, tersedianya dukungan kebijakan dan strategi pembangunan, serta dukungan manajemen program.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menyampaikan “Program Readsi bertujuan untuk meningkatkan produktivitas melalui pemberdayaan petani dan Bagaimana meningkatkan produktifitas pertaniaan bersamaan dengan peningkatan pendapatan petani dengan mekanisme yang on granting dimana partisipasi daerah diharapkan lebih tinggi ” kata Dedi
Menurut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) dimasa pandemi ini petani dan penyuluh tetap bekerja. Karena, Indonesia harus memproduksi pangan dari lahan sendiri, dan dari hasil keringat petani sendiri. Sebab, pandemi Covid-19 membuat negara-negara eksportir menghentikan sementara kegiatan ekspornya.
“Urusan pangan 267 juta rakyat Indonesia tetap harus ditangani dengan baik. Impor memang bukan sesuatu yang diharamkan, tetapi tidak boleh kemandirian bangsa ini tersandera oleh hal itu. Kalau begitu, kita harus bekerja lebih keras. Petani harus dimotivasi dan tetap disemangati,” ujarnya.
Penulis : Yunisa Tri Suci