email : [email protected]

25 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Perut dan Mental Masyarakatnya

Populer

Oleh : Mory Amdiya Dewi *

Kalau ingin berkuasa minimal kuasai dua hal yaitu perut dan Mental masyarakatnya.
Perut yang lapar akan mudah di rayu dengan materi karena kelaparan dan kehausan menjadikan seseorang akan sulit untuk berpikir dan bertindak.

Mental yang lemah merasa tak berdaya dan pesimis dengan keadaan juga akan menguntungkan bagi yang punya kuasa untuk mempertahankan tahta nya…
Akhirnya akan melahirkan mental pengemis.

perubahan akan terjadi jika masyarakat memiliki keinginan kuat keluar dari dua lingkaran ini kemiskinan dan kebodohan.

Bagi yang punya “kekuatan dan kekuasaan”, Cukup mengatakan.. Sudah tidak usah banyak tingkah urus saja urusan mu, ngurus diri saja belum becus mau ngurus yang lain, atau kalimat jangan mikir yang besar.. Apa lagi berpikir tentang politik negeri ini.. Ini sudah ada yang mikir.. Diam saja di sana biar kami yang mikir, kamu cukup teriak jika kami minta.

Hal ini bukan hanya menjalar di aspek kehidupan masyarakat sehari hari tapi bisa jadi telah merasuki di dunia pendidikan sosial budaya semua akan di ukur dari materi.

Berapa persen di lakukan semata mata karena ketulusan dan niat ikhlas agar kemashalatan umat hadir di negri ini.. Ini hal yang sangat sulit untuk di ukur.

Banyak yang tidak siap dengan New comer di setiap tempat dan segala aspek kehidupan masyarakat.

Tak heran di setiap momen masyarakat hanya akan bertemu dengan someone yang sama..

Jangan heran jika ada yang berpikir kalau kemiskinan itu mustahil untuk di tuntaskan, karna ini adalah isu dan aset penting sebagai alat buat yang punya kepentingan dan kuasa

Dan tak sering kali kita mendengar dan melihat
Yang punya “kepentingan ” akan memegang erat dua hal ini, yaitu Mentalnya dan perutnya
Niscaya dia akan berlutut.

Salah satu peran partai politik hadir adalah mencerdaskan masyarakat akan hak dan kewajiban nya sebagai warga negara, melatih masyarakat agar bisa menjadi sutradara yang handal dalam konstelasi politik bukan semata sebagai objek, tapi masyarakat lah yang menjadi sutradara kemana alur cerita yang di kehendaki sesuai dengan kebutuhannya.

Masyarakat lah yang menjadi sutradara untuk menentukan siapa aktor yang di pilih untuk memainkan alur cerita yang telah terkonsep.

Tentu ini adalah sebuah proses yang bisa di lakukan oleh partai yang memiliki narasi yang kuat akan visi dan misi yang menghantarkan negara Indonesia menjadi negara besar yang mendunia.

Penulis : Pjs. Ketua DPD GELORA Sungai Penuh

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru