email : [email protected]

24.5 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

PESONA JERUK GERGA KERINCI SANGAT RAMAH DI KANTONG

Populer

Kerinci, Oerban.com – Pertanian sebagai gerbang terdepan penyedia stok pangan nasional tetap semangat berbudidaya. Ditengah kebijakan pemerintah yang menerapkan new normal di beberapa tempat, insan pertanian memainkan peran strategi yang sangat penting dalam rangka memberikan respon terhadap pandemi dan memperkuat sistem imun tubuh terutama di daerah

Untuk memperkuat sistem imun tubuh, maka diperlukan asupan makanan yang bergizi seperti sayur – sayuran maupun buah – buahan. Menjaga imun tubuh merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menangkal penularan virus serta berbagai penyakit lainnya

Sebelum covid 19 mewabah dan menjadi pandemi, masyarakat lebih memilih mengkonsumsi jeruk impor sebagai sumber asupan vitamin C keluarga. Adanya wabah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan mengkonsumsi produk pangan yang berasal dari negeri sendiri. Salah satu jenis jeruk yang unik dan berkembang di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi adalah jeruk gerga yang memiliki kualitas tinggi baik dari segi tampilan maupun cita rasa serta ukuran diameter buahnya yang lebih besar dibandingkan jeruk biasa

Petani dari Desa Lolo Kecil, Kecamatan Bukit Kerman Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi yang bernama Netra Novita giat membudidayakan tanaman jeruk gerga bersama suaminya di lahan seluas + 1 Hektar. Saat ini sedang musim panen dilahan jeruk siam madu yang telah beliau budidayakan lima tahun yang lalu.

“Awalnya pada tahun 2014 disini sudah banyak petani yang membudidayakan jeruk, namun dominannya jenis jeruk siam madu. Kemudian saya dan suami mempunyai ide bagaimana caranya mencoba varietas lain. Kemudian kami searching di media sosial dan menemukan varietas jeruk berbeda yang produksinya sangat bagus, lalu kami putuskan untuk menanam/mambudidayakan jeruk gerga di lahan seluas 1 hektar dan populasi tanaman sebanyak 400 batang dengan umur tanaman pada januari 2021 nanti telah berumur 6 tahun,” jelas Netra

Baca juga  Wujudkan Ketahanan Pangan Melalui Keluarga, Kabupaten Merangin Komitmen Bina KWT dan P4S

Dengan usia yang terbilang muda, petani milenial yang juga berprofesi sebagai guru bahasa inggris ini mematok harga jeruk yang ramah dompet. Untuk kualitas premium dilego dengan harga Rp. 25.000,-/kilogram, untuk medium Rp. 20.000,-/kilogram sedangkan untuk kualitas biasa dipatok Rp. 15.000,-/kilogram

Pada berbagai kesempatan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan berdasarkan statistik, generasi muda yang terjun ke pertanian terus menurun hanya tinggal 8% saja, pertanian diangap sektor usaha yang tidak menjanjikan masa depan, akses lahan semakin sempit dan akses modal sulit merupakan gambaran tantangan betapa besarnya resiko yang harus dihadapi. “Perlu ada inovasi dan figur yang mampu menjadikan icon atau pionir dalam sektor pertanian khususnya bagi generasi milenial,” jelas Dedi

Sementara itu Elia sebagai penyuluh pertanian lapangan (PPL) pendamping Kecamatan Bukit Kerman mengatakan sangat tertarik dengan jeruk gerga ini.. “Kalau untuk produksi, saya cenderung tertarik dengan jeruk gerga karena rasanya juga unik dibandingkan jeruk siam madu. Ukurannya cukup besar, dapat berbuah sepanjang tahun dan kaya vitamin C“ ujar Eli.

Sekaranglah saatnya untuk kita membuktikan bahwa buah lokal memiliki kualitas yang tidak kalah dengan buah impor. Senada dengan pernyataan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang mengatakan bahwa akibat dari pandemi ini, impor produk pertanian menurun. Dan ini akan menjadi peluang tersendiri bagi kita untuk menunjukkan eksistensi produk – produk pertanian lokal.

 

Penulis: Wahyudi N

Editor: Renilda PY 

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru