Bangko, Oerban.com – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan bahwa komoditas karet masih menjadi andalan ekspor Indonesia. Perkebunan karet mayoritas dikuasai oleh petani bukan perusahaan. Untuk itu, SYL meminta agar petani mampu meningkatkan produksi dan kualitas karet, salah satunya dengan melakukan peremajaan pohon karet atau replanting.
Peremajaan karet merupakan upaya untuk memperbaiki produktivitas karet dan meningkatkan pendapatan petani dalam jangka panjang.
Peremajaan karet di Propinsi Jambi mendesak dilakukan agar petani dapat memasok kebutuhan bahan baku karet kepada perusahaan pengolahan karet. Kebun karet yang sudah berusia 20 – 30 tahun di Jambi harus segera diremajakan demi kelangsungan hidup petani karet dan perusahaan, ujar SYL pada suatu kesempatan lalu.
Menindaklanjuti hal tersebut, Kementerian Pertanian melalui Dinas Perkebunan Propinsi Jambi menyalurkan bantuan saprodi guna peremajaan karet di tahun 2021 ini di Kabupaten Merangin, salah satunya pada kelompok tani Rukun Makmur.
Adapun bantuan yang diberikan yaitu berupa knapsack elektrik sebanyak 10 buah, fungisida 100 liter, parang dan cangkul masing-masing 25 buah.
Sangkut Tanjung, ketua kelompok tani Rukun Makmur yang terletak di Desa Pulau Aro Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin ini menyatakan rasa terimakasihnya atas bantuan yang diberikan. Luasan pertanaman karet yang kami miliki tidak banyak, hanya 25 hektar ujar Sangkut
Walau karet sering diterpa isu gejolak anjloknya harga karet yang membuat petani menjerit, namun tentunya pemerintah terus melakukan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani karet, salah satunya dengan pemberian bantuan untuk peremajaan tanaman karet.
Dame Gelismey Sianipar, penyuluh pertanian setempat menyatakan bahwa bantuan ini begitu berarti bagi petani, tidak masalah jumlahnya namun perhatian yang diberikan sangat mengena di hati mereka.
Penulis : Dyah Nastiti Anindita
