Bangko, Oerban.com – Wabah Covid-19 belum juga berakhir hingga saat ini, namun ketersediaan pangan tetap harus berlanjut. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa pangan adalah masalah yang sangat utama, kita harus pastikan ketersediaan pangan karena pangan menentukan hidup matinya suatu bangsa.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), menegaskan bahwa ketahanan pangan adalah kekuatan negara dan bangsa, kekuatan apapun yang kita miliki tidak bisa menjaga negara dengan baik kalau ketahanan pangan kita bermasalah.
Indonesia memiliki luasan padi di lahan kering atau padi ladang sangatlah besar, namun pengolahannya masih belum optimal. Padahal kontribusi padi ladang untuk meningkatkan produksi beras dan mendukung swasembada pangan sangat besar.
Petani di Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin mendukung swasembada pangan dengan melakukan penanaman padi ladang. Luas tanam padi ladang yang telah kami olah telah mencapai 38 hektar, ujar Saleh Albasaroh, Ketua Kelompok Tani Talang Mudo Desa Muara Madras. Saat ini kami sedang menanam padi ladang dengan luasan tanam 18 hektar dengan varietas unggul lokal.
Walaupun terkendala dengan terbatasnya alat tanam, petani di Kecamatan Jangkat tetap semangat melakukan penanaman padi ladang. Alat tanam yang ada saat ini hanya ada satu, jadi kami gunakan secara bergantian, tambah Saleh.
Hal ini dibenarkan oleh Muswadah, penyuluh pendamping di Kecamatan Jangkat. Kami berharap kedepannya ada tambahan alat tanam sehingga proses penanaman dapat lebih cepat lagi, tutur Muswadah.
SYL menyatakan bahwa inovasi, teknologi, dan mekanisasi, sudah harus diterapkan dalam pertanian. Cara-cara lama dalam bertani yang dilakukan secara manual dan konvensional harus ditinggalkan. Manfaatkan alsintan yang tersedia untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Semoga harapan petani dan penyuluh untuk mendapatkan tambahan alat tanam segera terealisasi.
Penulis: Dyah NA
Editor: Renilda PY