email : [email protected]

28 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Pilpres 2024 Tegang, Istana Pecah Koalisi! Anies Semakin Melejit

Populer

Kota Jambi, Oerban.com – Pemilihan Presiden (Pilpres) di tahun 2024 mendatang mulai terasa keteganganya di awal tahun 2023 ini, ditambah lagi terbentuknya koalisi perubahan yang memberikan tiket pilpres kepada Anies Baswedan. Hal ini tentu membuat koalisi istana ketar-ketir terhadap gerakan tersebut. Anies semakin melejit atau malah terhimpit.

Seorang Advokat Dr. Refly Harun, S.H., M.H., LL.M ikut berkomentar terhadap topik tersebut dalam chanel youtubenya Refli Harun, Rabu (01/02/2023).

“Coba kita lihat bagaimana seorang pengamat produktif dalam menulis Toni Rosyid, bagaimana dia meramal koalisi istana pasti akan pecah. Siapapun presiden, di ujung kekuasaanya pasti akan melemah. Partai dan tokoh yang berada di lingkaran istana akan mencari penyelamat masa depannya baik untuk karir mereka maupun untuk menghapus jejak dosa mereka,” kata Refli.

Refli melanjutkan, bahwa ini adalah sunnatullah. Sebuah keniscayaan sejarah Soeharto 32 tahun memimpin dengan orde barunya akhirnya ditinggalkan oleh orang-orang yang selama ini menjadi pondasi kekuatannya. Bahkan Soeharto dikhianati oleh mereka yang pernah dibesarkannya. Tidak ada orang yang mau ikut tenggelam bersama sang nahkoda kecuali loyalis yang sangat sedikit jumlahnya.

Politik itu punya rasionalitasnya sendiri. Partai dan pelaku politik ingin menang 2024.

Refli menaksir, Jokowi akan berakhir. Parpol-parpol terus beristirahat untuk menjajaki koalisi dan bakal ada calon yang sekiranya bisa menang di pemilu 2024. Ada upaya sejumlah pihak terutama mereka yang pesimis akan mendapatkan kemenangan di 2024 terus mendorong Jokowi 3 periode, lalu presiden seumur hidup hingga Pemilu diundur.

“Maka satu-satunya jalan agar tetap mendapatkan bagian kue kekuasaan itu dorong Jokowi 3 periode atau Pemilu ditunda. Semua argumentasi dibuat dan semuanya tidak masuk akal. Data survei menunjukkan, 75 sampai 80% Rakyat ingin pemilu dilaksanakan tepat waktu yaitu 2024,” ujar Refli

Baca juga  Fahri Hamzah: Tiket Pilpres 2024 Sudah Diborong Oligarki, Rakyat Gigit Jari

Menurut Refli, awalnya 80% lebih partai politik yang tergabung di koalisi istana, yaitu ada 7 partai politik.

“Kalau mereka 7 partai solid dan mencalonkan calon presiden yang sama, maka permainan hanya akan diantar di antara calon tertara saja, all Jokowi ya. Jadi semua adalah orang-orang Jokowi. Tapi ternyata Nasdem sudah memulai terpecahannya kondisi istana tersebut. Sehingga dengan Nasdem mencalonkan Anies Baswedan maka istana tidak bisa sepenuhnya lagi mengontrol siapa yang akan menjadi calon,” tambahnya Refli.

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru