Jambi, Oerban.com – Pemilihan Calon Walikota Jambi sudah memasuki masa debat publik (05/05/2018). Masing-masing kandidat menyampaikan pandangannya terkait visi dan misi serta berbagai strategi yang telah dan akan dilakukan seandainya menjadi Walikota nantinya.
Akan tetapi, sejak penetapan pasangan ini oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jambi (12/02/2018) nuansa perpolitikan di Jambi terasa hambar-hambar saja. Tidak ada yang begitu spektakuler, seolah sudah dipastikan siapa pemenangnya.
Ketua Pimpinan Wilayah Keluarga Alumni KAMMI Jambi saat dimintai keterangan mengatakan bahwa pemilihan Walikota Jambi seperti pemilihan Kepada Desa. “Semestinya jualan kandidat calon Walikota tidak pada prestasi yang sudah dicapai, tapi bicara tentang masa depan Jambi sebagai sebuah KOTA, bagaimana cara penataanya, bagaimana pelayanannya, bagaimana bisa menjadi Smart City. Tidak seperti acara debat semalam, ini seolah Pilwako rasa Pilkades, ungkap Hendri Chaniago.
Lebih lanjut Hendri mengatakan, “kan kedua orang ini (Fasha dan Abdullah Sani) sama-sama memimpin Kota Jambi sebagai Walikota dan Wakil Walikota, artinya jika apa yang mereka sampaikan dalam debat itu, adalah prestasi kerja maka itu merupakan prestasi kerja mereka berdua, bukan prestasi Fasha atau Abdullah Sani sendiri-sendiri. Saya pikir masyarakat harus betul-betul jeli pada saat memilih nanti”.
Pemilihan walikota sendiri akan dilaksanakan tanggal 27 Juni 2018 nanti secara serentak.