Beijing, Oerban.com – Polisi di sebuah kota di Tiongkok selatan mengatakan mereka telah menahan beberapa staf di unit pengelolaan kekayaan China Evergrande Group dalam masalah terbaru yang menimpa pengembang yang terlilit hutang tersebut.
Sebuah pernyataan dari kepolisian Shenzhen pada hari Sabtu mengatakan pihak berwenang “mengambil tindakan pidana pemaksaan terhadap tersangka termasuk Du dan lainnya di perusahaan pengelolaan kekayaan keuangan (Shenzhen) di bawah Evergrande Group.”
Tidak jelas siapa Du. Evergrande tidak segera menjawab pertanyaan yang meminta komentar.
Laporan media tentang protes investor di kantor pusat Evergrande di Shenzhen pada tahun 2021 telah mencantumkan seseorang bernama Du Liang sebagai kepala unit pengelolaan kekayaan perusahaan.
Evergrande adalah pengembang real estate dengan utang terbesar di dunia, dan berada di tengah krisis pasar properti yang menyeret pertumbuhan ekonomi Tiongkok.
Grup ini sedang menjalani rencana restrukturisasi, termasuk pembongkaran aset, untuk menghindari gagal bayar utang sebesar $340 miliar.
Pada hari Jumat, regulator keuangan nasional Tiongkok mengumumkan telah menyetujui pengambilalihan unit asuransi jiwa grup tersebut oleh entitas milik negara yang baru.
Serangkaian gagal bayar utang di sektor properti Tiongkok yang luas sejak tahun 2021 telah meninggalkan bangunan apartemen yang setengah jadi dan pembeli rumah yang tidak puas. Para pengamat khawatir krisis real estat akan semakin memperlambat perekonomian negara terbesar kedua di dunia ini dan berdampak secara global.
Sumber: Daily Sabah