Oleh: Wandika (Mahasiswa Magister Pendidikan Fisika UNP)
Di era abad 21 pengembangan teknologi informasi yang sangat pesat membawa dampak yang sangat signifikan terhadap dunia pendidikan .
Pembelajaran abad ke-21 harus memiliki empat prinsip utama yaitu berpusat pada peserta didik, kolaboratif, terhubung dengan kehidupan nyata serta harus memiliki konteks atau tujuan pembelajaran. Pembelajaran harus berpusat kepada peserta didik, agar terciptanya pembelajaran yang aktif dan bermakna. Dengan demikian peserta didik harus lebih dominan pada pembelajaran di kelas dengan guru hanya sebagai fasilitator.
Kondisi nyata yang ditemukan di lapangan belum sesuai dengan kondisi ideal yang diharapkan. Hasil observasi awal menunjukkan keterampilan berpikir kritis peserta didik 49,15%, keterampilan berpikir kreatif 38,07%, keterampilan berkomunikasi 48,34% serta keterampilan kolaboratif adalah 45,67%. Beberapa faktor penyebab diantara lain pembelajaran masih bersifat konvensional, peserta didik belum mampu menciptakan gagasan baru atau berinovasi dalam pembelajaran fisika serta belum terbiasa mengkomunikasikan pendapat mereka mengenai konsep fisika yang dipelajari. Kesenjangan antara kondisi ideal dan nyata tentu menimbulkan suatu masalah yaitu rendahnya keterampilan abad 21 peserta didik.
Solusi yang tepat untuk mengembangkan keterampilan abad 21 peserta didik adalah menerapkan model Project Based Learning (Pj BL) dalam meningkatkan belajar menggunakan google classroom untuk keterampilan abad 21 peserta didik. Menurut Gij- bels (2005:29) PjBL merupakan pembelajaran berbasis proyek, pendidikan berbasis pengalaman, pembelajaran yang berakar pada masalah masalah kehidupan nyata. PJBL menawarkan pengalaman otentik dalam mengembangkan set keterampilan 4C sehingga peserta didik lebih berpartisipasi aktif, lebihantusias dan memiliki pemahaman yang baik mengenai informasi materi pelajaran yang diberikan.
Kegiatan proyek tersebut mampu melatihkan keterampilan berpikir kritis peserta didik dalam memecahkan masalah, keterampilan berfikir kreatif pada proses pengerjaan proyek, serta keterampilan berkomunikasi dan berkolaborasi dengan sesama anggota kelompok maupun guru pada proses maupun menampilkan hasil proyek. Hal ini di dukung oleh studi pustaka pada penelitian relevan yaitu, Yunus, dkk, 2016 juga menerapkan model PjBL memperoleh kesimpulan terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis peserta didik antara yang diajarkan menggunakan model PjBL dengan yang diajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional. Kemudian, beberapa penelitian yang mendukung adalah Mihardi, et al. (2013); Zhou (2012); Marlinda (2012); Luthvitasari, et al. (2012); Wurdinger & Qureshi (2014) yang menemukan bahwa PjBL efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kreatif. Peserta didik menemukan konsep dan mengkonstruksi pengetahuan mereka melalui proyek yang telah diberikan.
Hasil penelitian Nurohman (2007) menyatakan bahwa PjBL merupakan pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada orang lain.
Penerapan PjBL dalam merdeka belajar berpotensi untuk mengembangkan keterampilan abad 21 peserta didik. Karena peserta didik dapat secara bebas dalam mengembangkan inovasi, kreativitas, ide-ide serta kemampuan dalam berkolaborasi dengan orang lain. Melalui proyek yang diberikan pada PjBL peserta didik dapat mengembangkan ide dan kreativitas mereka secara maksimal dalam menentukan jenis proyek yang akan dikembangkan. Peserta didik dapat bekerja secara mandiri, diberikan kebebasan berinovasi serta memanajemen waktu agar proyek selesai sesuai target yang diharapkan. Dengan adanya kebebasan dalam menerapkan PjBL tentu peserta didik akan mampu mengembangkan keterampilan abad 21 yaitu berpikir kritis, berfikir kreatif, keterampilan berkomunikasi dan keterampilan berkolaborasi secara maksimal. Oleh sebab itu, penerapan PjBL dalam merdeka belajar merupakan solusi yang tepat dalam mengem- bangkan keterampilan abad 21 peserta didik.
